Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan atau faktor pendorong yang membuat Indonesia untuk membekukan keanggotaan Organization Petroleum Exporting Countries (OPEC) pada tahun 2016. Hal ini terjadi dikarenakan Indonesia yang baru saja bergabung kembali ke dalam organisasi internasional ini sudah memutuskan untuk memberhentikan keterlibatannya di dalam organisasi ini, kurang dari satu tahun. Pada awal tahun 2016 keadaan industri minyak dalam negeri masih sangat memprihatinkan, tetapi pemerintah memutuskan bahwa pada saat itu langkah yang terbaik untuk diambil oleh Indonesia adalah bergabung kembali dengan OPEC. Lalu apa sajakah yang menjadi alasan utama untuk Indonesia keluar, walaupun hanya baru bergabung kembali beberapa bulan saja? Ada empat faktor yang mempengaruhi keluarnya Indonesia dari OPEC, pertama adalah over supply shale oil Amerika Serikat, yang mengurangi demand minyak. Kedua, pembangunan dibawah Nawacita, yang membutuhkan pendanaan, sedangkan OPEC pada saat itu terlihat sebagai beban dibandingkan mitra bisnis yang berpotensi. Ketiga, kebijakan pemerintah untuk mempertahankan kualitas hidup masyarakat dengan subsidi BBM. Subsidi yang telah dicabut membuat pemerintah harus melakukan kebijakan yang membantu pemulihan perekonomian Indonesia, yang salah satunya adalah penghematan pengeluaran pemerintah di sektor yang tidak produktif. Faktor terakhir adalah terbatasnya penemuan sumur-sumur minyak baru, industri minyak mengalami penurunan yang drastis beberapa tahun terakhir, karena sudah melampaui puncak produksinya dan minimnya penemuan sumur-sumur baru.