Dasar klaim Pakistan terhadap wilayah Jammu dan Kashmir : perspektif identitas sosial

Show simple item record

dc.contributor.advisor Harsawaskita, Adrianus
dc.contributor.author Rizki, Aufar Muhammad
dc.date.accessioned 2022-03-22T07:38:51Z
dc.date.available 2022-03-22T07:38:51Z
dc.date.issued 2020
dc.identifier.other skp40129
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/12776
dc.description 9458 - FISIP en_US
dc.description.abstract Penelitian ini bertujuan untuk menemukan apa yang menjadi dasar klaim Pakistan terhadap wilayah Jammu dan Kashmir. Kemudian akan menjelaskan mengapa aspek yang menjadi dasar klaim ini dapat menjadi dasar yang kuat. Permasalahan yang diangkat oleh penulis adalah Pakistan berusaha mengklaim wilayah Jammu dan Kashmir yang notabene berada di bawah kekuasaan Pemerintah India. Pakistan sebenarnya telah memliki wilayah kekuasaan di Kashmir sebagaimana juga India. Wilayah kekuasaan dua negara di Kashmir ini dibatasi oleh line of control yang telah disepakati. Pada penelitian ini penulis menggunakan kerangka pemikiran dari konsep religious social identity sebagai konsep turunan dari social identity theory. Konsep ini menjelaskan bagaimana peran agama dalam membentuk suatu identitas sosial dalam kelompok. Agama memiliki kapabilitas tinggi dalam memberikan identitasi bagi kelompok. Agama juga dapat membentuk narasi satu kelompok yang terbangun sejak awal kelompok tersebut, sehingga narasi ini dapat mengelompokkan siapa saja yang menjadi bagian dari mereka dan siapa yang bukan. Temuan pada penelitian ini adalah bahwa klaim Pakistan atas wilayah Jammu dan Kashmir ini berdasarkan faktor identitas sosial yakni agama islam, karena mayoritas penduduk Pakistan memiliki kesamaan dengan mayoritas penduduk Jammu dan Kashmir yakni pemeluk agama islam. Lebih jauh lagi, berdasarkan aspek historis, Pakistan dan Jammu dan Kashmir ini memiliki pengalaman sejarah yang mirip, sebab wilayah keduanya di masa lalu merupakan bagian dari kerajaan islam di Asia Selatan yaitu Dinasti Mughal dan Kesultanan Delhi. Islam juga berperan dalam membangun identitas nasional Pakistan sejak perjuangan kemerdekaan Pakistan dari pemerintah kolonial Inggris. Narasi nasional negara Pakistan juga banyak dipengaruhi oleh faktor agama islam sebagai agama mayoritas di Pakistan, salah satunya narasi Pakistan sebagai moslem homeland atau tanahnya umat muslim. Narasi ini memberikan justifikasi pada klaim Pakistan terhadap wilayah Jammu dan Kashmir, sebab Pakistan mengklaim negaranya merupakan tempat yang tepat untuk masyarakat Jammu dan Kashmir ‘pulang’ ke tanahnya umat muslim, tempat yang lebih aman dan nyaman bagi mereka. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UNPAR en_US
dc.subject Pakistan en_US
dc.subject Jammu dan Kashmir en_US
dc.subject islam en_US
dc.subject laim dan identitas sosial. en_US
dc.title Dasar klaim Pakistan terhadap wilayah Jammu dan Kashmir : perspektif identitas sosial en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2016330191
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0426056802
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI609#Ilmu Hubungan Internasional


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account