Abstract:
Sejak Desember 2015 hingga akhir periode pertamanya, Muhammadu Buhari mengklaim bahwa Nigeria telah berhasil mengalahkan Boko Haram. Padahal, pada 2016 hingga 2018, Boko Haram masih menyebabkan setidaknya 2.631 kematian di Nigeria. Sehingga, penelitian ini berupaya menjawab pertanyaan penelitian “Mengapa Nigeria pada masa Pemerintahan Muhammadu Buhari Periode Pertama gagal dalam menghadapi Boko Haram?” melalui kerangka pemikiran Critical Terrorism Studies (CTS). CTS menyediakan Positive Counterterrorism Model yang bertujuan untuk mencegah terjadinya aksi terorisme dan menyelesaikan akar masalah yang dapat menimbulkan terorisme. Lebih lanjut, model tersebut berfokus pada tiga prinsip: emansipasi, non-violence, dan holisme. Berdasarkan hal tersebut, ditemukan bahwa Nigeria memperlakukan fenomena terorisme Boko Haram sebagai existential threat. Hal ini telah menghambat Nigeria dalam melaksanakan strategi kontra terorisme yang bersifat proaktif dan berkelanjutan. Lebih lanjut, kerapuhan negara Nigeria telah menghambat negara ini dalam menyelesaikan akar masalah terorisme dan justru melanggengkan sifat cyclical kelompok teroris di Nigeria.