Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menunjukan faktor pendorong keberpihakan Indonesia kepada Palestina dalam konflik Israel-Palestina pasca pengakuan AS terhadap Yerusalem sebagai ibukota Israel. Dalam kebijakan luar negerinya, Indonesia dikenal sebagai negara yang aktif menengahi konflik-konflik internasional. Indonesia mendapat reputasi yang baik di dunia internasional sebagai negara netral dan tidak berpihak dalam percaturan politik internasional. Namun, dalam kaitannya dengan konflik Israel-Palestina, Indonesia mengambil pendekatan berbeda dengan mendukung penuh kubu Palestina. Dukungan ini semakin kuat diberikan setelah AS mengeluarkan keputusan kontroversial dengan mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. Dengan menggunakan National Role Conceptions dari K. J. Holsti, penulis menemukan alasan dibalik konsistensi dukungan Indonesia untuk Palestina. Penulis menemukan bahwa Indonesia memiliki national role conceptions sebagai Bastion of Revolution-Liberator yang bersumber dari ideologi dan kebijakan tradisional negara. Selain itu, peran Indonesia turut dipengaruhi oleh alter role prescription yang bersumber dari struktur sistem, ekspektasi dari pemerintah lain, nilai universal, dan komitmen perjanjian. National role conceptions tersebut-lah yang membedakan orientasi kebijakan luar negeri Indonesia terkait konflik Israel-Palestina dengan peran Indonesia dalam konflik-konflik internasional lainnya.