dc.description.abstract |
Globalisasi membuka kesempatan bagi negara-negara untuk menjadi
semakin terhubung. Munculnya berbagai inovasi dalam kerjasama, meningkatnya
kemungkinan perdagangan barang dan jasa, serta layanan yang melampaui batas
negara. Namun dengan dampak positifnya, keterhubungan antar negara juga datang
dengan sisi negatifnya. Krisis finansial 2008, krisis yang bermula dari jatuhnya
pasar perumahan di Amerika Serikat, mempengaruhi sistem perbankan hingga
menimbulkan krisis di berbagai negara yang juga memiliki hubungan perdagangan
dan kegiatan ekonomi lainnya dengan Amerika Serikat. Negara-negara dengan
ekonomi yang sedang berkembang merupakan salah satu yang terdampak dari krisis
finansial yang bermula dari Amerika ini, seperti Brazil. Luiz Inácio Lula da Silva
menjabat sebagai presiden ketika krisis finansial memasuki dan mempengaruhi
perekonomian Brazil. Namun, diluar ekspetasi perekonomian Brazil kembali stabil
ketika memasuki tahun 2010. Maka, dengan pertanyaan penelitian “Bagaimana
upaya Presiden Luiz Inácio Lula da Silva dalam Menjaga Stabilitas Perekonomian
Brazil Melalui Masa Krisis 2008-2010?” penulis akan memaparkan penjelasan
mengenai upaya yang sudah dilakukan dan dilakukan pada saat krisis oleh Presiden
Lula. Penelitian ini membahas juga akan memberi penjelasan singkat mengenai
krisis tahun 2008 dan bagaimana Brazil menjadi salah satu negara yang berhasil
melewati guncangan ekonomi yang berdampak bagi banyak negara. Lalu, dalam
penelitian ini akan dibahas mengenai bagaimana kebijakan-kebijakan yang
diterapkan Lula mampu menjaga kestabilan ekonomi Brazil, serta bagaimana
kepribadian Lula menjadi salah satu pengaruh dalam kebijakan yang diterapkan. |
en_US |