Abstract:
Intervensi NATO di Libya merupakan salah satu konflik yang banyak menjadi perdebatan pada tahun 2011. Pemberian kekuasaan sepenuhnya terhadap NATO kemudian memunculkan perdebatan yang mengatakan bahwa intervensi yang dilakukan dalam Perang Saudara di Libya bukanlah dilakukan atas dasar tujuan kemanusiaan namun demi memenuhi kepentingan nasional AS. Keadaan ini diperkuat dengan beberapa kegiatan NATO yang menunjukkan keterlibatannya dalam pemenuhan kepentingan nasional AS. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan, “Bagaimana Amerika Serikat mengamankan kepentingan nasionalnya melalui Operation Unified Protector oleh NATO dalam perang saudara di Libya?” Maka dari itu, penelitian ini dilakukan degan metode penelitian kualitatis bersama dengan studi literatur dan studi berbasis dokumen untuk pengumpulan data. Dalam bab analisi, peneliti menggunakan teori neorealisme versi John J. Mearsheimer sebagai kerangka pemikiran. Ditambah dengan beberapa konsep seperti R2P, Kepentingan nasional serta Perang Saudara. Dari hasil penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa keterlibatan NATO dalam Perang Saudara di Libya bukanlah hanya untuk tujuan kemanusiaan namun didasari dengan upaya pemenuhan kepentingan nasional AS karena dianggap mengganggu kepentingan nasional seperti minyak, kedaulatan wilayah serta sosial. Upaya ini dilakukan melalui berbagai cara. Hal ini didukung dengan temuan bahwa NATO meninggalkan Libya hanya dalam kurun waktu seminggu setelah Gaddafi dieksekusi masa.
