Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan “bagaimana Donald Trump melakukan sekuritisasi masyarakat (societal) terkait isu hadirnya imigran asal tujuh negara berpenduduk mayoritas Muslim sebagai ancaman terhadap identitas komunal Amerika Serikat melalui kebijakan Travel Ban?” Travel Ban sendiri merupakan salah satu kebijakan yang paling kontroversial pada masa kampanye pemilu presiden Amerika Serikat tahun 2016. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari maraknya isu imigrasi ketika itu akibat timbulnya ancaman dari terorisme dan radikalisme di Amerika Serikat. Di balik fenomena ini, Donald Trump adalah sosok yang memainkan peran penting dalam membangun kesadaran publik akan perlunya terobosan di bidang imigrasi sekaligus memungkinkan terealisasinya kebijakan Travel Ban pada tahun 2017. Dalam melakukan analisis, penulis menggunakan teori sekuritisasi versi Buzan, dkk. sebagai kerangka pemikiran. Sedangkan metode penelitian yang penulis gunakan adalah kualitatif, didukung oleh studi literatur dan studi berbasis dokumen untuk keperluan pengumpulan data. Dari hasil penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa proses sekuritisasi yang dilakukan oleh Trump memiliki kaitan yang sangat erat dengan konteks politik yang tengah berlangsung pada saat itu, yaitu masa kampanye pemilu presiden Amerika Serikat tahun 2016. Hal ini didukung oleh temuan bahwa pemilihan ketujuh negara berpenduduk mayoritas Muslim sebagai sasaran dari kebijakan Travel Ban dilatarbelakangi oleh kepentingan Trump untuk memenangkan pemilu dan bahwa faktor kampanye sangat menentukan keberhasilan dari proses sekuritisasi yang dilakukan oleh Trump.
