Abstract:
Konflik Ethiopia-Eritrea merupakan salah satu konflik yang paling disorot oleh dunia international, karena konflik ini telah berjalan selama lebih dari dua dekade dan menjadi salah satu konflik besar di Tanduk Afrika. Maka dari itu resolusi konflik ini pun menjadi sorotan dunia, karena lamanya konflik ini berjalan dan diperlukannya dua resolusi konflik untuk menyelesaikan konflik ini. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mendukung keberhasilan implementasi Joint Declaration of Peace and Friendship dalam menyelesaikan konflik Ethiopia-Eritrea, sedangkan Algiers Agreement yang dibentuk terlebih dahulu tidak berhasil. Penulis memilih untuk menggunakan Model Siklus Konflik milik Alan C. Tidwell untuk membantu penulis dalam meneliti fenomena ini. Penulis memilih teori ini karena Alan C. Tidwell menyusun lima pertanyaan untuk memahami resolusi konflik dan pertanyaan-pertanyaan tersebut disusun dalam bentuk siklus untuk memudahkan penstudi konflik memahami resolusi konflik. Kesimpulan yang dicapai penulis diakhir penelitian ini adalah perbedaan kapasitas, keinginan, kesempatan, serta pemahaman konflik yang digunakan oleh pihak-pihak yang terlibat resolusi konflik ini sangat mempengaruhi hasil akhir resolusi tersebut. Selain itu, penulis juga menarik kesimpulan mengenai perbedaan menggunakan pihak luar dan pihak berkonflik dalam menyelesaikan suatu konflik.