Abstract:
Pada tanggal 5 Mei 2015 Kampung Cibitung Desa Margamukti Pangalengan mengalami bencana tanah longsor setelah diterjang hujan deras selama dua hari berturut – turut. Material tanah longsor menabrak pipa PLTP milik PT. Star Energy yang ter-instalasi pada jalur longsoran tersebut. Longsoran yang terjadi merupakan longsor dengan tipe mudflow. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecepatan aliran tanah, tebal aliran tanah, dan besarnya impact force yang terjadi khusunya pada bagian pipa PLTP yang terinstalasi serta mengetahui sensitivitas ukuran grid pada program Flo-2D dan pengaruh perubahan nilai debit maksimum pada hidrograf. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan simulasi pergerakan tanah dengan bantuan program Flo-2D dan pendekatan Reologi serta dengan membuat skenario simulasi untuk ukuran grid dan nilai debit maksimum pada hidrograf. Untuk ukuran grid yang di pakai adalah 5 m, 10 m, dan 20 m sedangkan nilai debit maksimum sebesar 38,05 m3/s, 76,1 m3/s, dan 114,15 m3/s. Parameter tanah dan parameter reologi tanah diambil dari penelitian sebelumnya. Dari simulasi yang dilakukan diketahui bahwa ukuran grid serta nilai debit maksimum sangat mempengaruhi hasil simulasi namun belum diketahui pasti hubungan antara kedua nilai tersebut. Nilai impact force yang disebabkan tumbukkan antar longsoran dengan pipa berkisar antara 8 kN/m2 – 44 kN/m2.