Abstract:
Kebutuhan kayu sebagai bahan bangunan di Indonesia terus meningkat seiring kebutuhan
rumah layak huni untuk penduduk. Kayu yang berkualitas dan umum dipakai untuk konstruksi
jumlahnya juga semakin berkurang. Untuk mengatasi keterbatasan kayu dibuatlah kayu rekayasa.
Dalam penelitian ini balok kayu laminasi dibuat dengan memanfaatkan potongan-potongan sisa
kayu, lapisan-lapisan kayu laminasi disambung dengan menggunakan sambungan jari (finger joint).
Jenis kayu yang digunakan berasal dari sisa-sisa potongan kayu Bangkirai, Meranti Merah, dan
Meranti Putih. Pengujian dilakukan dengan alat UTM (Universal Testing Machine) – Hung Ta. Hasil
pengujian kuat lentur rata-rata untuk balok Meranti campuran Merah dan Putih laminasi adalah
41,96 MPa, balok Meranti Putih laminasi 22,79 MPa, dan balok Bangkirai laminasi 72,19 MPa.
Modulus elastisitas rata-rata dari uji material untuk balok kayu Meranti Putih 11411 MPa, Meranti
Merah 13544 MPa, dan Bangkirai 22344 MPa. Faktor koreksi kekakuan untuk balok kayu laminasi
Meranti campuran Merah dan Putih adalah 0,43, Meranti Putih 0,50, dan Bangkirai 0,83.