Abstract:
Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam proyek konstruksi adalah stabilitas pada timbunan. Studi kasus yang ditinjau ada pada suatu proyek land readjustment yang dilakukan di Distrik Seo (Seo-gu), Incheon, Korea Selatan, di mana hendak dilaksanakan suatu pembangunan infrastruktur pada sebuah timbunan yang curam. Timbunan ini diklasifikasikan sebagai dinding tanah karena sudut kemiringan timbunan mendekati 90°. Pemanfaatan geogrid dengan jenis penutup muka berupa geobag dibutuhkan sebagai metode perkuatan terhadap stabilitas dinding tanah setinggi 5 m. Dinding tanah yang diberi elemen perkuatan dikategorikan sebagai dinding penahan tanah yang terstabilisasi secara mekanis. Perancangan desain dari dinding tanah tersebut mengacu pada standar Federal Highway Administration (FHWA). Metode yang digunakan untuk analisis stabilitas dinding tanah adalah metode keseimbangan batas yang menggunakan bantuan program Slide. Berdasarkan hasil analisis, dibutuhkan spesifikasi geogrid yang mempunyai kuat tarik ultimit 178,7 kN/m sebanyak 14 lapis. Masing-masing lapis mempunyai panjang 6 m. Tebal lapis pertama hingga lapis keempat adalah 50 cm dan tebal lapis kelima hingga lapis keempat belas adalah 30 cm. Besar faktor keamanan yang diperoleh menunjukkan bahwa dinding tanah berada dalam kondisi aman terhadap analisis beban statik dan dinamik.