dc.description.abstract |
Perusahaan manufaktur agar dapat bertahan dan bersaing dalam bisnis harus dapat beroperasi efektif dan efisien, tidak terkecuali perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang sablon. Salah satu proses yang perlu diperhatikan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang sablon adalah proses produksi. Oleh karena itu, peneliti meneliti CV. IP untuk mengevaluasi proses produksi yang dilakukan selama ini. Maka dari itu, pemeriksaan operasional diperlukan untuk mengidentifikasi mengapa terjadi terjadi pengeluaran biaya – biaya tambahan.
Pemeriksaan operasional merupakan suatu proses sistematis yang berguna untuk menganalisis dan menilai operasi perusahaan berdasarkan pada suatu kriteria yang telah ditetapkan sehingga dapat memberikan rekomendasi yang sesuai dan perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien dalam menjalankan kegiatan operasinya. Proses produksi merupakan kegiatan utama pada perusahaan manufaktur untuk menambah dan menciptakan nilai guna pada suatu barang atau jasa. Proses produksi yang tidak efektif dan efisien dapat membuat perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mengejar keterlambatan pesanan pelanggan.
Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode studi deskriptif. Penelitian ini menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu studi literatur dan studi lapangan yang terdiri dari wawancara, observasi, serta dokumentasi. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis penyelesaian pesanan pelanggan untuk mengetahui penyebab perusahaan mengeluarkan biaya – biaya tambahan untuk mengejar keterlambatan pesanan pelanggan. Selain itu juga, dilakukan analisis berapa besar kerugian yang dikeluarkan perusahaan akibat biaya – biaya tambahan untuk mengejar keterlambatan pesanan pelanggan.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan lima temuan utama yang menyebabkan perusahaan harus mengeluarkan biaya – biaya tambahan, kebijakan dan prosedur perusahaan untuk keseluruhan tahap proses produksi yang belum memadai, penerimaan pesanan dan perancangan desain produk masih belum memadai, pengendalian proses produksi sablon yang belum memadai, proses pada tahapan heat press dan curing yang masih belum memadai, pemeriksaan hasil sablon dan pengemasan hasil heat press dan curing belum memadai. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa proses produksi masih belum efektif dan efisien. Dari 20 sampel pesanan pelanggan yang diteliti dari bulan Oktober 2019 hingga Maret 2020, perusahaan harus mengeluarkan total biaya – biaya tambahan untuk mengejar keterlambatan pesanan pelanggan sebesar Rp. 49.862.474 yang terdiri atas biaya upah lembur karyawan dengan total sebesar Rp. 46.109.250, biaya listrik tambahan dengan total sebesar Rp. 415.974, biaya pengiriman tambahan dengan total sebesar Rp. 1.050.000, denda akibat kerterlambatan dengan total sebesar Rp. 1.898.250, dan biaya lain – lain dengan total sebesar Rp. 389.000. Dengan diterapkannya rekomendasi yang merupakan hasil dari pemeriksaan operasional, maka CV. IP dapat melakukan perbaikan terhadap masalah perencanaan dan pengendalian proses produksi yang terjadi untuk mengurangi keterlambatan penyelesaian pesanan pelanggan. |
en_US |