dc.description.abstract |
Indonesia yang menyandang status sebagai negara berkembang adalah negara yang memiliki pendapatan perkapita menengah kebawah. Untuk berkembang menjadi negara yang maju dibutuhkan berbagai macam hal salah satunya adalah perkembangan infrastruktur. Material konstruksi untuk infrastruktur yang saat ini banyak digunakan adalah beton, dimana pembangunan infrastruktur juga ditunjang oleh perkembangan teknologi beton. Namun, beton memiliki kekurangan yaitu bersifat getas dan memiliki kuat tarik sekitar 9%-15% dari kuat tekannya. Penambahan material fiber adalah salah satu cara menangulangi sifat getas beton. Penambahan fiber pada beton akan meningkatkan kinerja pada berbagai elemen beton serta meningkatkan kuat geser, daktilitas, ketahanan terhadap retak dan mengurangin penghamburan energi. Tujuan dari studi eksperimental ini adalah mengetahui pengaruh polypropylene(fiber volume fraction) terhadap kuat tekan dan kuat tarik beton, dimana volume fiber yang digunakan adalah 0,75% dan 1,00%. Kuat tekan rata-rata beton dengan volume fiber 0,75% pada umur 7, 14, dan 154 hari masing-masing adalah 42,35 MPa, 47,42 MPa, dan 71,85 MPa, Sedangkan kuat tekan rata-rata beton dengan variasi volume fiber 1,00% pada umur 7, 14, dan 147 hari masing-masing adalah 40,89 MPa, 49,70 MPa, 75,32 MPa. Kuat tarik benda uji dengan volume fiber 0,75% memiliki nilai kuat tarik dengan rentang 2,62 MPa – 3,75 MPa. Sedangkan beton dengan volume fiber 1,00% memiliki nilai kuat tarik antara 2,66 – 5,01 MPa. Berdasarkan hasil uji tarik, tensile strain hardening tidak terjadi. |
en_US |