Abstract:
Pada tahun 2010, Pusat Litbang Jalan dan Jembatan (Pusjatan) melakukan inventarisasi jembatan di Indonesia dengan Sistem Manajemen Jembatan 1992 atau dikenal dengan BMS’92. Berdasarkan inventarisasi tersebut, kondisi 32% dari total 89.000 jembatan adalah rusak, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan jembatan sangat penting untuk dilakukan secara berkala. Umur jembatan merupakan salah satu faktor penting yang perlu diketahui sehingga pemeliharaan jembatan dapat dilakukan secara optimal. Umur sebuah jembatan dapat diketahui berdasarkan tahun konstruksi jembatan tersebut. Analisis citra satelit dapat menjadi salah satu cara yang efektif dan efisien untuk mengestimasi tahun konstruksi jembatan karena satelit menyediakan citra bumi lebih dari 30 tahun dengan resolusi 30 meter per piksel. Pada penelitian ini, Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) dan Normalized Difference Water Index (NDWI) dari hasil analisis citra satelit digunakan untuk mengestimasi tahun konstruksi sebuah jembatan. NDVI merupakan salah satu indeks yang dihasilkan dari analisis citra satelit, dan digunakan untuk mengindikasi vegetasi di bumi. NDWI adalah indeks lainnya yang digunakan untuk mengindikasi air di bumi. Nilai NDVI dan NDWI diharapkan berbeda sebelum dan sesudah sebuah jembatan dikonstruksi. NDVI dan NDWI pada lokasi jembatan yang ditinjau akan berkurang atau bertambah karena adanya konstruksi jembatan tersebut, tetapi NDVI dan NDWI pada daerah di sekitar jembatan tersebut tidak akan berubah. Penambahan atau pengurangan indeks NDVI dan NDWI dari citra satelit dari suatu waktu ke waktu lainnya mengindikasikan tahun konstruksi sebuah jembatan. Estimasi tahun konstruksi jembatan sangat berguna untuk memprediksi umur layan jembatan dan merencanakan pemeliharaan jembatan dengan baik.