Abstract:
Meningkatnya urbanisasi yang terjadi di kota metropolitan akan mengakibatkan ketersedian lahan semakin berkurang sehingga struktur bawah tanah merupakan solusi dari masalah tersebut. Galian dalam merupakan fasilitas penunjang dalam pengerjaan struktur bawah tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan antara dua metode elemen hingga yakni metode elemen hingga satu dimensi yang menggunakan peranti lunak TORSA dan metode elemen hingga dua dimensi yang menggunakan peranti lunak PLAXIS dalam hal defleksi dinding diafragma dan penurunan muka tanah yang terjadi. Dua kasus galian yang terdokumentasi dengan baik yakni gedung Taiwan National Enterprise Center dan Formosa digunakan sebagai pembanding antara kedua metode. Hasil dari kedua metode elemen hingga menghasilkan Defleksi dinding yang mendekati data lapangan. Metode elemen hingga satu dimensi mempunyai nilai NRMSE pada tahap akhir galian sebesar 20% untuk kasus TNEC namun nilai NRMSE ini lebih besar dibanding dengan metode elemen hingga dua dimesi yakni 9%. Untuk penurunan muka tanah metode elemen hingga satu dimensi mempunyai nilai NRMSE sebesar 17% dan 20% dengan metode elemen hingga dua dimensi. Hasil dari kasus galian TNEC mempunyai konsistensi yang sama pada kasus galian Formosa.