Abstract:
Sistem irigasi merupakan salah satu infrastruktur fisik penting bagi tercapainya tujuan program Sustainable Development goals pada tahun 2030. Apabila sistem irigasi dapat beroperasi dengan baik, maka akan berkontribusi positif terhadap sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia. Indonesia memiliki indikator yang digunakan untuk menilai kinerja sistem irigasi, tetapi pada penelitian ini yang akan dibahas adalah indikator kehilangan air, alokasi air irigasi, penyediaan air, dan selang alokasi air; yang dilihat dari pengukuran evapotranspirasi aktual. Teknologi remote sensing memiliki potensi untuk meningkatkan kinerja sistem irigasi sehingga sistem irigasi menjadi lebih efektif, efisien, dan berkelanjutan. Melihat hal ini, penelitian bertujuan untuk mengimplementasikan teknologi remote sensing pada pengoperasian sistem irigasi pada BBWS Cimanuk-Cisanggarung menggunakan satelit Landsat 8. Metode yang digunakan dalam mengukur evapotranspirasi aktual adalah menggunakan model Simplified Surface Energy Balance. Penelitian ini menghasilkan nilai evapotranspirasi aktual yang digambarkan secara spasial sebesar 1,593717337 hingga 5,997946739 mm per hari yang memiliki batas atas sebesar 6,3525 mm per hari. Nilai evapotranspirasi aktual tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja kehilangan air, penyediaan air, alokasi air irigasi, dan selang alokasi air untuk sistem irigasi yang pada akhirnya dapat menjadikan sistem irigasi di Indonesia menjadi lebih handal.