Abstract:
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak sekali daerah rawan gempa karena merupakan daerah pertemuan 3 lempeng tektonik besar, yaitu Indo-Australia, Eurasia, dan lempeng Pasifik. Struktur bangunan tahan gempa sangat diperlukan di wilayah Indonesia yang termasuk dalam daerah gempa aktif. Struktur rangka baja yang dibangun dapat didisain dengan sistem struktur SRPMM maupun sistem struktur SRPMK. Bangunan terdiri dari 2 jenis ketinggian, yaitu 3 lantai dan 6 lantai pada bangunan berbentuk persegi dan berbentuk simetris yang terletak di Kota Bandung diatas tanah sedang (SD) yang berfungsi sebagai gedung perkantoran. Analisis yang dilakukan adalah analisis elastis dan inelastis menggunakan program . Analisis inelastis yang dilakukan adalah analisis riwayat waktu dengan menggunakan tiga percepatan gempa, yaitu El Centro 1940 N-S, Denpasar 1979 B-T, dan Flores 1992.
Dari hasil analisis elastis, struktur dengan disain SRPMM memiliki ukuran profil baja yang lebih besar dibandingan struktur dengan disain SRPMK. Dari hasil analisis riwayat waktu diketahui bahwa nilai peralihan lantai maksimum pada lantai paling atas dan rasio simpangan antar lantai maksimum pada lantai bawah yang terjadi pada struktur dengan disain SRPMK lebih besar dibandingkan struktur dengan disain SRPMM. Sendi plastis yang terjadi pada struktur dengan disain SRPMK lebih banyak dibandingkan struktur dengan disain SRPMM. Tingkat kinerja struktur untuk seluruh model adalah Immediate Occupancy. Kinerja dari simulasi analisis riwayat waktu pada struktur memenuhi persyaratan dalam SNI 1726:2019.