dc.description.abstract |
Kegagalan akibat kerusakan pada bendungan dapat mengakibatkan kerugian sosial ekonomi. Untuk mendeteksi adanya indikasi kerusakan pada bendungan, operasi, pemantauan, dan pemeliharaan bendungan perlu dilakukan secara rutin. Dalam memastikan kegiatan tersebut dapat dilakukan secara rutin, penjadwalan kegiatan ini perlu menyesuaikan dengan tiap-tiap elemen yang terdapat di bendungan. Selain itu, jumlah sumber daya manusia juga akan mempengaruhi penyusunan penjadwalan. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun penjadwalan operasi, pemantauan, dan pemeliharaan; menganalisis komponen penjadwalan dari kegiatan operasi, pemantauan, dan pemeliharaan bendungan; dan kebutuhan kuantitas sumber daya manusia pada Bendungan Delingan, Cengklik, dan Ketro. Penjadwalan disusun dalam bentuk bagan balok. Kegiatan, frekuensi kegiatan, dan durasi kegiatan akan ditentukan sesuai dengan pedoman, agar menghasilkan penjadwalan yang optimal. Penjadwalan yang optimal ini disusun dengan total durasi maksimum dibawah jam kerja petugas di lapangan yang diizinkan (tujuh jam), sehingga penjadwalan dapat diimplementasikan. Penyusunan penjadwalan ini menghasilkan bahwa jumlah sumber daya manusia yang ada pada Bendungan Delingan dan Cengklik tidak cukup untuk pemenuhan kebutuhan penjadwalan dalam 1 tahun. Oleh karena itu, penambahan sebanyak tiga orang petugas pemeliharaan dianjurkan agar dapat memenuhi kebutuhan penjadwalan yang dilakukan. Secara lebih lanjut, analisis penjadwalan ini juga menghasilkan bobot kegiatan penjadwalan, total durasi kegiatan dalam 1 hari, dan perbandingan antara penjadwalan operasi, pemantauan, dan pemeliharaan pada ketiga bendungan. |
en_US |