Abstract:
Analisis transfer beban digunakan untuk mengetahui besarnya daya dukung maksimum yang dapat dipikul oleh tiang hingga tiang mengalami keruntuhan (failure). Besarnya daya dukung maksimum tersebut tidak dapat diperoleh dari data uji pembebanan statik (sistem kentledge) yang dilakukan di lapangan karena pembebanan aksial yang diberikan pada tiang pancang hanya mencapai 350 ton atau 250% dari beban rencana, dengan kata lain beban yang diberikan belum menyebabkan keruntuhan pada tiang. Oleh karena itu dilakukan simulasi uji pembebanan menggunakan PLAXIS 2D 2019 dan analisis transfer beban agar diperoleh daya dukung maksimum yang dapat dipikul oleh tiang, serta besarnya beban yang ditransferkan pada sepanjang tiang. Kurva τ-z yang digunakan sebagai metode analisis transfer beban diperoleh dari hasil analisis balik menggunakan PLAXIS 2D 2019 dan Program TZ. Langkah pertama yang dilakukan dalam melakukan analisis balik adalah menyamakan bentuk kurva load-settlement dengan hasil uji lapangan. Analisis balik yang dilakukan sangat dipengaruhi oleh parameter Su, E’, dan interface tiang (Rinter). Dari hasil analisis diperoleh kurva load-settlement dengan fc’ = 45 MPa paling mendekati kurva hasil pengujian lapangan, sehingga beban maksimum yang diperoleh sebesar 369 ton.