Abstract:
Bendungan Ketro merupakan salah satu bendungan yang berada di Kabupaten Sragen, Jawa Timur. Bendungan yang berada pada jaringan Sungai Bengawan Solo ini difungsikan sebagai pemenuhan kebutuhan air irigasi untuk 400 hektar daerah irigasi. Bendungan ini merupakan salah satu bendungan tua di Indonesia yang telah berfungsi sejak tahun 1984. Studi ini bertujuan untuk mengetahui keterandalan Bendungan Ketro dalam pemenuhan kebutuhan air irigasi untuk kondisi saat ini dan kondisi yang akan datang. Untuk mengetahui keterandalan Bendungan Ketro untuk kondisi saat ini, dilakukan pemodelan simulasi waduk dengan empat buah input, debit hasil transformasi hujan historis menggunakan perangkat lunak HEC-HMS, estimasi kebutuhan air irigasi per setengah bulan, laju evaporasi permukaan, dan data batimetri waduk. Hasil simulasi waduk selama sembilan tahun menunjukan bahwa Bendungan Ketro dapat memenuhi kebutuhan air irigasi sebanyak 82.1%. Dapat disimpulkan bahwa Bendungan Ketro dapat memenuhi kebutuhan air saat ini dikarenakan berada di atas standar yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu 80 %. Studi ini juga menggunakan simulasi waduk untuk mengetahui keterandalan Bendungan Ketro dalam menghadapi kebutuhan irigasi yang sama di masa yang akan datang. Oleh karena itu, input data debit hasil transformasi hujan historis harus diganti dengan debit hasil transformasi curah hujan proyeksi. Data curah hujan proyeksi yang juga memperhitungkan efek perubahan iklim didapatkan dari salah satu RCM bernama REMO Model dengan scenario RCP 2.6. Perbandingan antara curah hujan bulanan RCM dan stasiun hujan menghasilkan nilai error value sebesar 19.7 % dan 154.86 mm untuk nilai RMSE. Hasil simulasi waduk menunjukan bahwa Bendungan Ketro dapat memenuhi kebutuhan air sebesar 38.72% pada 2021-2025, 36.09% pada 2026-2030, 53.4% pada 2031-2035, 13.5% pada 2036-2040 dan 38.8% pada 2041-2045. Oleh karena itu, dari tahun 2021-2045 Bendungan Ketro dianggap gagal memenuhi kebutuhan air irigasi karena berada di bawah standar yang telah ditetapkan pemerintah yaitu sebesar 80 %. Namun jika kita membandingkan tingkat keberhasilan skenario masa kini (82.1%) dan masa depan, nilai skenario masa depan berada jauh dibawah nilai skenario masa kini. Hal ini menyebabkan dugaan bahwa analisis untuk skenario masa yang akan datang belum dapat secara akurat atau tepat memproyeksikan keterandalan Bendungan Ketro dalam memenuhi kebutuhan air di masa depan.