Abstract:
Perkembangan bentuk dari konstruksi beton bertulang semakin hari semakin kompleks. Hal ini akan mempersulit pada saat proses pengecoran beton. Penggunaan self-compacting concrete merupakan salah satu inovasi yang dapat mengatasi hal tersebut. Pada penelitian ini digunakan metode densified mixture design algorithm (DMDA) untuk merencanakan mix design dari campuran self-compacting concrete. Metode ini memiliki hipotesis bahwa sifat-sifat mekanis dari suatu material akan optimum apabila kepadatannya tinggi. Penelitian ini menggunakan fly ash untuk memaksimalkan kepadatan dari campuran self-compacting concrete. Selain itu digunakan pula semen dan GGBFS sebagai material pozzolanic. Variasi kadar GGBFS yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 0% dan 20%. Sifat mekanis yang akan diuji untuk masing-masing variasi kadar GGBFS adalah kuat tekan dan modulus elastisitas. Berdasarkan hasil pengujian, kuat tekan rata-rata pada umur 7 hari untuk variasi kadar GGBFS 0% dan 20% masing-masing sebesar 35,71 MPa dan 44,03 MPa. Sedangkan untuk kuat tekan rata-rata pada umur 145 hari untuk variasi kadar GGBFS 0% dan 20% masing-masing sebesar 74,47 MPa dan 76,18 MPa. Nilai modulus elastisitas rata-rata yang didapatkan untuk variasi kadar GGBFS 0% dan 20% masing-masing sebesar 24969 MPa dan 22687 MPa. Hasil dari pengujian ini menunjukan bahwa mix design yang direncanakan mampu menghasilkan self-compacting concrete dengan mutu yang baik.