Abstract:
Pengembangan infrastruktur yang sedang berlangsung di Indonesia membuat tingkat permintaan bahan baku pendukung meningkat pesat. Beton pracetak (precast) menjadi salah satu teknologi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut karena teknologi beton pracetak menghasilkan beton dalam jumlah yang banyak dengan mutu yang tinggi. Pembuatan beton pracetak menggunakan bahan tambah (admixture) untuk menghasilkan beton dengan mutu yang tinggi tetapi tetap dengan mempertahankan tingkat kelecakan (workability) yang baik. Salah satu jenis bahan tambah yang digunakan yaitu superplasticizer dengan kemampuan mengurangi kinerja air pada campuran beton dengan mengurai partkel-partikel semen. Seiring dengan perkembangan zaman, sifat dan karakteristik superplasticizer semakin beragam disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Studi ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh dari superplasticizer dengan bahan dasar Naphthalene dan Polycarboxylate terhadap tingkat workability dan kuat tekan awal beton mutu tinggi. Pada studi ini, dianalisa dua jenis superplasticizer dengan bahan dasar Naphthalene dan Polycarboxylate. Data sekunder berupa data percobaan uji karakteristik material, uji slump, dan uji kuat tekan diperoleh dari PT. Mapei Indonesia Construction Product. Superplasticizer jenis Naphthalene menggunakan Mapefluid N200 dan jenis Polycarboxylate menggunakan Dynamon NRG 1030. Hasil data pengujian slump pada umur 8 jam diurutkan berdasarkan jenis superplasticizer Naphhalene dan Polycarboxylate berturut-turut adalah sebagai berikut: slump awal (150 mm dan 120 mm), slump setelah 30 menit (60 mm dan 30 mm), dan kuat tekan (5,44 MPa dan 24,58 MPa).