dc.contributor.author |
Aritonang, Y.M. Kinley |
|
dc.contributor.author |
Honardy, Metrisia |
|
dc.date.accessioned |
2021-12-01T16:31:28Z |
|
dc.date.available |
2021-12-01T16:31:28Z |
|
dc.date.issued |
2014 |
|
dc.identifier.isbn |
978-602-9081-11-4 |
|
dc.identifier.other |
maklhsc610 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/12552 |
|
dc.description |
Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional Teknik Industri Badan Kerjasama Penyelenggara Pendidikan Tingi Teknik Industri (BKSTI) 2014 "Peran Serta Program Studi Teknik Industri dalam Membentuk Keprofesian Teknik Industri Menyambut Undang-undang Keinsinyuran". Fakultas Teknik Universitas Andalas. Bukittinggi, 2-4 September 2014. p. II-203-II-210. |
en_US |
dc.description.abstract |
PT Inti Vulkatama merupakan perusahaan manufaktur dalam bidang vulkanisir ban. Jumlah permintaan ban baru dari tiap konsumennya bersifat probabilistik sehingga menyebabkan PT Inti Vulkatama sering mengalami kekurangan persediaan bahan baku (backorder) yang dapat menyebabkan perusahaan akan kehilangan kepercayaan dari konsumennya. Dalam mengatasi masalah backorder, PT Inti Vulkatama masih menggunakan metode forecasting dengan melihat permintaan dari masa lalu. PT Inti Vulkatama harus memiliki sistem persediaan yang dapat meminimasi expected total cost yang dikeluarkan perusahaan. Selain itu, PT Inti Vulkatama harus dapat menentukan pemesanan spesial dengan jumlah yang tepat saat terjadi kenaikan harga.
Metode yang baik diterapkan oleh PT Inti Vulkatama untuk mengatasi masalah backorder adalah sistem fixed order interval. Dengan sistem ini, PT Inti Vulkatama dapat melakukan pemesanan produk secara joint order dengan interval waktu pemesanan tertentu dan jumlah pemesanan disesuaikan dengan jumlah inventory maksimum dikurangi dengan jumlah stock yang tersedia saat pemesanan dilakukan. Selain itu, saat terjadi kenaikan harga baik pada waktu yang bersamaan maupun pada waktu yang berbeda, PT Inti Vulkatama dapat melakukan pemesanan spesial dengan menerapkan metode known price increase.
Berdasarkan hasil perhitungan, PT Inti Vulkatama sebaiknya melakukan pemesanan secara joint order untuk keenam produk dengan interval waktu pemesanan selama 5 hari dengan jumlah pemesanan mencapai nilai inventory maksimum. Hasil dari metode known price increase adalah jumlah pemesanan spesial dengan nilai penghematan yang lebih besar dari nol. Pemesanan spesial yang dilakukan juga harus memperhatikan kapasitas gudang yang tersedia. |
en_US |
dc.language.iso |
Indonesia |
en_US |
dc.publisher |
Fakultas Teknik Universitas Andalas |
en_US |
dc.subject |
SISTEM PERSEDIAAN |
en_US |
dc.subject |
METODE P(R;T) |
en_US |
dc.subject |
EXPECTED TOTAL COST |
en_US |
dc.title |
Penerapan sistem persediaan dengan metode P(R;T) untuk meminimasi expected total cost di PT Inti Vulkatama |
en_US |
dc.type |
Conference Papers |
en_US |