Abstract:
Seiring dengan perkembangan zaman proyek-proyek pembangunan semakin bertambah banyak dan menyebabkan meningkatnya kebutuhan semen di dunia, dari masifnya pertumbuhan infrastruktur dan penggunaan semen sebagai bahan baku, terdapat permasalahan lain yaitu meningkatnya emisi gas karbon dioksida (CO2) secara global sebesar 5-10% akibat produksi semen. Dampak tersebut mengakibatkan menipisnya lapisan ozon di atmosfir. Salah satu cara untuk meminimalisir dampak tersebut adalah dengan menggunakan semen yang lebih ramah lingkungan untuk menggantikan sebagian semen. Dalam studi eksperimental ini akan dipelajari pengaruh penggantian sebagian semen dengan menggunakan slag feronikel halus dan silica fume terhadap kuat tekan dan kuat tarik belah akibat penggantian binder. Jenis pengujian yang dilakukan adalah pengujian kuat tekan, kuat tarik belah, densitas semu, dan porositas. Pengujian kuat tekan, porositas, dan densitas semu dilakukan pada kubus 50 × 50 × 50 mm, sedangkan pengujian kuat tarik belah dilakukan pada silinder dengan diameter 50 mm dan tinggi 100 mm. Pengujian dilakukan pada umur 7, 14, dan 28 hari. Pada umur 28 hari, pengujian kuat tekan mortar dengan 0, 10, 20, dan 30% slag feronikel menghasilkan nilai secara berurutan 43,42 MPa, 51,54 MPa, 43,81 MPa, dan 29 MPa. Pengujian kuat tarik belah mortar dengan 0, 10, 20, dan 30% slag feronikel menghasilkan nilai secara berurutan 1,38 MPa, 1,73 MPa, 1,56 MPa, dan 1,37 MPa. Berat isi mortar dengan 0, 10, 20, dan 30% slag feronikel menghasilkan nilai secara berurutan 2164,36 kg/??3, 2156,79 kg/??3, 2147,29 kg/??3, dan 2140,87 kg/??3. Porositas mortar dengan 0, 10, 20, dan 30% slag feronikel menghasilkan nilai secara berurutan 13,46%, 16,11%, 18,03%, dan 20,07%. Nilai kuat tekan yang optimum didapatkan pada mortar dengan subtitusi 10% slag feronikel dengan nilai 51,54 MPa, sedangkan nilai kuat tarik belah optimum didapatkan pada mortar dengan subtitusi 10% slag feronikel dengan nilai 1,73 MPa.