dc.description.abstract |
Menurut data Badan Pusat Statistik pada tahun 2018 jumlah kecelakaan lalu lintas sebesar 109.215 dan jumlah korban meninggal 29.472 jiwa. Kecelakaan lalu lintas
sebanyak 93,52% terjadi akibat human error atau kesalahan manusia. Faktor pengemudi yang dimaksud adalah kondisi fisik seperti kelelahan, mengantuk, mabuk, mengebut, dan kesalahan membaca petunjuk jalan. Sebanyak 2,74 juta pekerja setiap tahunnya meninggal dunia akibat kecelakaan kerja dan disebabkan oleh bekerja, serta sebanyak 2 juta pekerja di Indonesia meningggal dunia akibat kecelakaan kerja yang disebabkan kelelahan. Dari data tersebut sebagian besar penyebab kecelakaan karena kelelahan
Penelitian ini menggunakan alat sustained attention test (SAT) dengan tiga parameter yaitu mean reaction time (RT), number of missed targets dan number of delayed responses. Ketiga parameter tersebut belum diuji tingkat keandalan serta pengaruhnya terhadap jenis kelamin dan durasi tidur yang dibatasi. Maka tujuan penelitian ini adalah untuk melihat keandalan SAT. Pengambilan data pengujian SAT berlangsung selama 27 menit. Data denyut jantung setiap partisipan direkam menggunakan alat Mi Band 2. Setiap partisipan menerima dua perlakukan yaitu tidur selama 4 jam dan 8 jam dengan pengulangan sebanyak dua kali (test-retest). Pengujian parameter SAT terhadap pengaruh jenis kelamin dan durasi tidur yang dibatasi menggunakan Multivariate Analysis of Variance (MANOVA), Analysis of Variance (ANOVA), Multivariate Analysis of Covariance
(MANCOVA), Analysis of Covariance (ANCOVA), uji korelasi Pearson, dan Intraclass
Correlation Coefficient (ICC).
Hasil pengujian keandalan menunjukkan bahwa parameter mean RT memiliki nilai ICC mean RT untuk kategori wanita, pria, tidur 4 jam, dan tidur 8 jam secara simultan seluruh kategori cukup hingga sangat baik. Berdasakan hasil ICC dapat disimpulkan bahwa SAT andal untuk digunakan. Hasil pengujian korelasi pearson didapatkan nilai untuk parameter SAT secara simultan sebesar dibawah 0,2 dan dapat disimpulkan parameter tersebut tidak berkorelasi dengan denyut jantung. Hasil pengujian MANOVA,
menunjukkan memiliki pengaruh terhadap adanya perbedaan kondisi perlakuan tidur untuk
parameter SAT secara simultan. Hasil pengujian ANOVA pada durasi tidur mempengaruhi mean (RT), number of missed targets, dan number of delayed responses secara simultan.
Sementara, pengujian ANOVA pada jenis kelamin mempengaruhi parameter SAT secara simultan dan didapatkan bahwa jenis kelamin mempengaruhi parameter mean RT dan number of delayed responses. Selanjutnya dilakukan pengujian MANCOVA dan ANCOVA
melihat variabel kovariat efisiensi tidur mempengaruhi variabel dependen untuk nilai signifikasi pada kualitas 4 jam dan 8 jam secara simultan didapatkan nilai melebihi
(a=0,05), serta didapatkan bahwa kualitas tidur tidak mempengaruhi variabel dependen |
en_US |