Abstract:
Beton mutu tinggi sudah dapat diproduksi dan diaplikasikan sebagai material konstruksi di Indonesia. Dengan menggunakan beton mutu tinggi, dimensi penampang elemen – elemen struktur dapat dikurangi sehingga volume beton untuk seluruh bangunan akan berkurang. Salah satu perbedaan antara beton mutu tinggi dan mutu normal terletak pada modulus elastisitasnya. Modulus elastisitas adalah salah satu parameter penting dalam bidang rekayasa struktur karena mempengaruhi besar atau kecilnya suatu nilai deformasi struktur. Persamaan modulus elastisitas yang saat ini diadopsi oleh SNI 2847:2019 adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh Pauw pada tahun 1961 dengan kuat tekan beton maksimum saat itu sebesar 40 MPa. Oleh karena itu, peninjauan persamaan modulus elastisitas di dalam SNI 2847 perlu ditinjau kembali. Selanjutnya, hampir semua perencana dan praktisi hanya memperhatikan kuat tekan beton rencana dengan tetap menggunakan persamaan modulus elastisitas yang terdapat di dalam SNI 2847. Oleh karena itu, penelitian ini ditulis untuk membandingkan dan mengevaluasi persamaan – persamaan modulus elastisitas, yaitu berdasarkan SNI 2847, ACI 363R92, Hu & Liao (2020), CEB-FIP, dan Wee, et al. (2016) menggunakan data hasil pengujian yang sudah dikumpulkan. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh reduksi nilai modulus elastisitas beton terhadap perilaku struktur portar terbuka beton mutu tinggi di wilayah gempa.
Description:
Makalah dipresentasikan pada "Simposium Nasional Teknologi Infrastruktur Abad ke-21". Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Virtual Conference, 25-26 Januari 2021. p. 207-212.