dc.description.abstract |
Aplikasi kapur pada berbagai sektor industri sangat banyak. Di Indonesia kapur
digunakan sebagai bahan agregat beton, semen, pakan ternak, pupuk, peleburan,
pemutih, dan lain-lain. Pertumbuhan volume produksi kapur dan nilai produksi kapur di
Indonesia dari tahun 2015 hingga 2018 mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut
diduga terdorong oleh pertumbuhan sektor industri yang menggunakan kapur sebagai
bahan baku. Industri tersebut adalah industri peternakan, peleburan logam, dan bahan
konstruksi. Oleh karena itu, penambangan kapur memiliki prospek yang menjanjikan. PT
X sebagai badan usaha yang bergerak dalam trading dan kontraktor pertambangan ingin
mencari lokasi tambang yang memungkinkan dilakukannya penambangan kapur.
Prospek lokasi yang direncanakan ada di Desa Cihea, Kecamatan Haurwangi,
Kabupaten Cianjur.
Sebelum dilakukannya penambangan, studi kelayakan usaha perlu dilakukan.
Studi kelayakan dilakukan pada enam aspek, yaitu aspek pasar, teknis, manajemen dan
organisasi, hukum, lingkungan, serta finansial. Pada aspek pasar dibahas mengenai
pesaing pasar, potensi pasar, dan penilaian lima kekuatan Porter. Pada aspek teknis
dibahas mengenai penentuan lokasi, hasil eksplorasi, kebutuhan peralatan, tahapan
kerja, dan layout usaha. Pada aspek manajemen dan organisasi dibahas mengenai
struktur organisasi, deskripsi pekerjaan, dan penentuan jumlah pekerja serta gaji pekerja.
Pada aspek hukum dibahas mengenai perizinan yang harus dipenuhi, yaitu Wilayah Izin
Usaha Pertambangan (WIUP), Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi, dan Izin
Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi. Pada aspek lingkungan dibahas
mengenai perizinan lingkungan yang harus dipenuhi, yaitu dokumen Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL). Pada aspek
finansial dihitung mengenai keperluan biaya, proyeksi arus kas, perhitungan kelayakan
finansial, dan perhitungan sensitivitas.
Hasil pengolahan aspek pasar, teknis, manajemen dan organisasi, hukum, dan
lingkungan disimpulkan dapat dipenuhi atau layak berdasarkan pembahasan setiap
aspek. Pada aspek finansial, perhitungan kelayakan dilakukan dengan metode Net
Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PP). Pada hasil
perhitungan kelayakan finansial, kondisi pessimistic, most likely, dan optimistic
dinyatakan layak. Berdasarkan enam aspek tersebut, penambangan kapur di Desa Cihea
dinyatakan layak untuk dilaksanakan. |
en_US |