dc.description.abstract |
Isu timbulan sampah berdampak serius bagi lingkungan, sosial, dan ekonomi sekalipun. Kegiatan konsumsi dengan konsep ekonomi linear, ambil-gunakan-buang, pun memburuk isu timbulan sampah tersebut. Sebenarnya, pemerintah daerah Kota Bandung telah memberlakukan program Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan (KangPisMan). Namun, program tersebut dinilai belum efektif karena pengurangan timbulan sampah belum mencapai target Kebijakan dan Strategi Daerah (Jakstrada) yang mengharuskan setiap daerah perlu mengurangi sampah sebesar 30% pada tahun 2025.
Akselerasi adopsi program KangPisMan perlu dilakukan untuk mencapai target Jakstrada per tahunnya. Hal ini dilakukan pada penelitian ini dengan menggunakan pendekatan design thinking dan circular economy. Integrasi kedua disiplin ilmu tersebut diharapkan dapat menciptakan sebuah sistem pengelolaan sampah terintegrasi yang humanis dan berkelanjutan. Proyek percontohan pembangunan sistem pengelolaan sampah tersebut dilakukan pada RW 005, Kelurahan Cisaranten Kulon, Kota Bandung.
Hasil penelitian ini adalah intervensi sebuah sistem pengelolaan sampah pada wilayah RW 005 Kelurahan Cisaranten Kulon dengan tujuan untuk mengurangi timbulan sampah pada wilayah tersebut. Pada penelitian ini, telah didapatkan sistem alir material sampah yang dapat mendukung program pemilahan sampah warga. Berdasarkan hasil penelitian, pengurangan volume timbulan sampah akibat implementasi program pemilahan sampah organik dan sampah anorganik adalah sebesar 5,09% dari total timbulan sampah selama 8 hari (1.397.305 m3 dari 27.456.000 m3). Respon positif warga pun diberikan untuk berbagai komponen pada rancangan sistem, diantaranya adalah organisasi, circular business model canvas (CBMC), Standard Operating Procedure (SOP) pengangkutan sampah, dan program edukasi door-to-door. |
en_US |