Abstract:
Jasa perawatan dan perbaikan rumah tentu sudah umum digunakan oleh masyarakat Indonesia, khususnya untuk pemilik bangunan tempat tinggal. Namun karena jasa tersebut tergolong sebagai pekerjaan informal, terdapat beberapa masalah yang belum mampu diselesaikan dengan metode konvensional. Dari hasil survei kepada 44 orang responden, beberapa masalah yang ada yaitu tidak ada jaminan untuk kualitas hasil pekerjaan, minimnya keterampilan pekerja, serta anggaran biaya yang tidak sesuai rencana. Perancangan aplikasi dilakukan dengan pendekatan participatory design dan metode desain interaksi untuk menjawab kebutuhan tersebut. Tahap pertama adalah identifikasi masalah yang dilakukan dengan diskusi terarah bersama dengan empat orang primary user dan menghasilkan sepuluh buah requirements.
Berdasarkan requirements tersebut, dibuatlah use case diagram, persona, dan scenario sebagai alat untuk tahap perancangan. Tahap perancangan dilakukan dengan design workshop oleh tiga tim perancang yang menghasilkan tiga buah alternatif konsep. Konsep tersebut dinilai berdasarkan kemampuannya untuk menjawab requirements. Konsep terpilih lalu disempurnakan sebelum diubah ke dalam bentuk interaktif berupa high-fidelity prototype menggunakan aplikasi Figma. Prototype diuji dalam tahap evaluasi menggunakan usability testing untuk kriteria effectivity, efficiency, dan satisfaction.
Pengujian menggunakan task scenario yang dikerjakan oleh 10 orang responden. Nilai yang didapat dari pengerjaan task scenario adalah 80% untuk effectivity dan 68,57% untuk kriteria efficiency. Pengukuran satisfaction dibagi menjadi task-level satisfaction menggunakan single ease question (SEQ) untuk kriteria ease of use dan test-level satisfaction dengan System Usability Scale (SUS) untuk kriteria usability. Skor yang didapatkan adalah 5,87 untuk SEQ dan 71,5 untuk SUS. Seluruh kriteria dapat dikatakan cukup baik dengan skor yang berada di atas persentil 50 sehingga perbaikan lebih diarahkan untuk meningkatkan efisiensi aplikasi.