Perancangan alat bantu untuk operator las kursi lipat berdasarkan prinsip ergonomi : studi kasus di PT. X

Show simple item record

dc.contributor.advisor Yogasara, Thedy
dc.contributor.advisor Tjandra, Sugih Sudharma
dc.contributor.author Sutjianto, Albert Setia
dc.date.accessioned 2021-09-24T06:37:53Z
dc.date.available 2021-09-24T06:37:53Z
dc.date.issued 2021
dc.identifier.other skp40582
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/12377
dc.description 5228 - FTI en_US
dc.description.abstract PT. X merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi kursi lipat baja. Kursi lipat baja dibutuhkan sebagai fasilitas pelengkap bagi sarana pertemuan dan perkantoran, sehingga seiring dengan maraknya pembangunan rumah dan fasilitas umum yang dilakukan oleh pemerintah saat ini, permintaan kursi lipat berpotensi mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan produksi pada PT. X harus juga diiringi dengan kepedulian perusahaan terhadap tingkat risiko kerja pada seluruh karyawannya. Berdasarkan hasil wawancara, dari seluruh tahapan proses produksi yang ada, proses yang memiliki potensi risiko kerja yang paling besar adalah proses pengelasan. Karena itu, proses pengelasan menjadi fokus penelitian agar risiko kerja pada operator produksi dapat dikurangi. Adapun risiko kerja pada operator pengelasan salah satunya disebabkan oleh postur kerja yang tidak baik. Penelitian ini bertujuan merancang alat bantu bagi para operator las untuk memperbaiki postur kerja dan menurunkan risiko kerja. Untuk mengetahui apakah rancangan alat bantu ini dapat diaplikasikan ke perusahaan sejenis lainnya, maka selain dua operator dari PT. X, dipilihlah tiga operator dari CV. Y dan dua operator dari CV. Z sebagai subjek penelitian. Penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi risiko kerja yang ada dari sudut pandang operator menggunakan instrumen Nordic Body Map untuk menentukan bagian tubuh yang seringkali dirasakan sakit. Setelah itu, dilakukan evaluasi postur tubuh operator sewaktu melakukan proses pengelasan menggunakan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) untuk mendapatkan hasil yang objektif. Hasil dari kedua metode tersebut mengindikasikan bahwa postur tubuh kerja operator, baik dari PT. X, CV. Y, dan CV. Z memiliki risiko kerja yang tinggi. Oleh karena itu, dirancang sebuah alat bantu untuk memperbaiki postur kerja dan meminimasi risiko kerja pada seluruh operator las. Proses perancangan alat bantu dilakukan dengan mengidentifikasi kebutuhan rancangan yang diperlukan oleh operator, dilanjutkan dengan pembuatan diagram fungsi, House of Quality, dan terakhir menggunakan data antropometri terkait agar dapat menghasilkan rancangan alat bantu yang sesuai dengan prinsip ergonomi. Hasil dari rancangan alat bantu tersebut adalah meja putar welding fixtures. Hasil rancangan alat bantu ini dievaluasi kembali dengan menggunakan metode REBA untuk mengetahui perbaikan yang diberikan oleh alat bantu terhadap postur kerja seluruh operator las. Melalui hasil evaluasi, dapat disimpulkan bahwa penggunaan meja putar welding fixtures dapat membantu memperbaiki postur kerja tubuh operator. Berdasarkan pendapat dan evaluasi yang diperoleh dari para operator, secara umum, alat bantu yang digunakan cukup efektif untuk memperbaiki postur, mengingat rancangannya yang bersifat fleksibel. Saran yang diberikan oleh operator adalah diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memperbaiki coupling serta gerakan pergelangan tangan pada proses pengelasan untuk membuat proses pengelasan menjadi lebih nyaman. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.title Perancangan alat bantu untuk operator las kursi lipat berdasarkan prinsip ergonomi : studi kasus di PT. X en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2016610119
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0424077103
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI613#Teknik Industri


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account