Abstract:
PT X merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri garmen sejak tahun 1980 yang memproduksi T-shirt. PT X selalu memastikan bahwa produk yang akan dikirimkan ke konsumen telah sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. Oleh karena itu, PT X melakukan rework dan produksi ulang setelah proses inspeksi untuk memperbaiki cacat pada produk dan mengganti produk yang cacatnya tidak bisa diperbaiki. Berdasarkan data produksi di tahun 2019, persentase produk cacat T-shirt adalah sebesar 2,808% dan nilai tersebut dirasa masih cukup tinggi. PT X ingin meningkatkan kualitas produknya agar produk berkualitas baik yang dapat dihasilkan dalam satu kali pengerjaan dalam jumlah yang lebih banyak.
Pada penelitian ini diberikan usulan peningkatan kualitas produk T-shirt yang dihasilkan oleh PT X dengan menggunakan metode Six Sigma DMAIC. Terdapat 5 tahapan yang dilakukan dalam metode Six Sigma DMAIC, yaitu tahap define, measure, analyze, improve, dan control.
Pada tahap define, dilakukan identifikasi mengenai proses produksi T-shirt di PT X dengan merancang OPC, diagram SIPOC, dan menentukan critical to quality (CTQ) dari produk T-shirt. Pada tahap measure, dilakukan pengukuran performansi proses produksi pada bulan Maret 2020 berupa persentase produk cacat, DPMO, dan level sigma, yaitu sebesar 2,925%, 5.922,226, dan 4,0167. Pada tahap analyze, dilakukan identifikasi akar masalah dan diperoleh 20 buah akar masalah yang dapat menyebabkan cacat produk, seperti tidak dilakukan pembersihan pada seluruh permukaan meja sablon, tidak dilakukan pengecekan setelah menambahkan oli pada mesin jahit, dan lain-lain. Pada tahap improve, dilakukan perancangan 19 buah usulan perbaikan untuk mengurangi jumlah kemunculan cacat pada produk, seperti pembersihan meja sablon dilakukan pada seluruh permukaan meja, melakukan pengecekan apakah ada oli yang menetes setelah dilakukan penambahan oli pada mesin jahit, dan lain-lain. Pada tahap control, dilakukan analisis mengenai dampak yang dapat terjadi apabila usulan perbaikan diimplementasikan. Dengan mengimplementasikan usulan perbaikan tersebut, diharapkan persentase produk cacat dan DPMO akan menjadi lebih rendah serta level sigma akan menjadi lebih tinggi jika dibandingkan dengan kondisi sebelum dilakukannya perbaikan.