Abstract:
UMKM X merupakan suatu unit usaha yang memproduksi bantal dan guling
yang beroperasi sejak Desember 2019. Masalah yang dihadapi oleh UMKM X saat ini
adalah kerugian yang diakibatkan oleh tingginya persentase cacat bantal yang
dihasilkan. Untuk mengurangi kerugian yang diakibatkan tingginya persentase cacat
yang dihasilkan, digunakan metode Six Sigma DMAIC.
Dalam metode Six Sigma DMAIC, terdapat lima tahapan yang harus dilalui.
Tahapan pertama, yakni define, berisi mengenai pendefinisian proses produksi bantal
menggunakan flowchart, pendefinisian pihak yang terlibat menggunakan diagram SIPOC,
dan pendefinisian critical-to-quality (CTQ). Setelah melakukan tahapan define, tahapan
selanjutnya adalah measure. Pada Tahapan kedua, yakni measure, dilakukan
pengumpulan data cacat dari produk bantal dan melakukan penilaian performansi saat
ini. DPMO, level sigma, dan persentase cacat saat ini secara berurutan sebesar
15227.218, 3.664 sigma, 5.30%. Tahapan ketiga merupakan analyze dimana pada
tahapan ini dilakukan prioritas jenis cacat menggunakan diagram pareto, pencarian akar
permasalahan penyebab cacat menggunakan diagram ishikawa, dan pembuatan FMEA.
Tahapan selanjutnya adalah improve dimana pada tahapan ini menghasilkan sembilan
usulan perbaikan yakni pembuatan alat bantu untuk mengarahkan jatuhnya bantal,
membuat jadwal penyuluhan kepada pekerja secara rutin setiap 2 minggu sekali,
melakukan evaluasi performansi dan menerapkan sistem reward and punishment,
membuat jadwal pengecekan timbangan secara berkala setiap 2 minggu sekali, membuat
jadwal pelatihan kepada pekerja, pembuatan visual display sebagai pengingat pekerja
agar tidak menekan tombol lain selain “zero”, pembuatan visual display untuk
menghimbau pekerja untuk mengisi daya timbangan setelah jam kerja selesai, membuat
instruksi kerja proses press, dan melakukan pemeriksaan terhadap plastik menggunakan
udara