Abstract:
Megapix Digital Center merupakan perusahaan jasa yang bergerak dalam industri percetakan digital. Megapix Digital Center menerima jasa percetakan untuk jersey dan tas secara customize maupun mass. Seiring berjalannya waktu, persaingan dalam industri percetakan digital semakin ketat, sehingga perusahaan harus memberikan hasil yang berkualitas dan dapat memenuhi keinginan pelanggan. Tetapi, perusahaan mengalami masalah di mana masih sering ditemukannya kecacatan yang terjadi untuk memproduksi hasil cetakan pada aktivitas produksi. Maka dari itu, peneliti melakukan pemeriksaan operasional pada perusahaan Megapix Digital Center untuk mengetahui penyebab terjadinya kecacatan pada aktivitas produksi. Dengan mengetahui penyebab dari kecacatan, maka dapat dilakukan perbaikan dan evaluasi terhadap kinerja perusahaan.
Pemeriksaan operasional adalah rangkaian proses secara sistematis untuk menilai kegiatan operasi perusahaan yang efektif, efisien, dan ekonomis untuk mencapai tujuan perusahaan. Perencanaan adalah kegiatan memilih tujuan jangka pendek maupun jangka panjang yang disusun untuk mencapai tujuan di masa depan. Pengendalian intern adalah suatu proses yang dilakukan oleh pihak perusahaan, baik dewan direksi, manajemen atau personel lainnya di dalam suatu entitas yang dilakukan untuk memastikan bahwa efektivitas dan efisiensi operasi, keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, dan penjagaan aset sudah berjalan dengan semestinya. Produksi adalah aktivitas untuk mengubah input menjadi output berupa barang jadi maupun setengah jadi.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Pada penelitian ini terdapat dua sumber data, yaitu primer dan sekunder. Sumber data primer berasal dari hasil wawancara dan observasi. Sumber data sekunder berasal dari dokumentasi perusahaan berupa struktur organisasi, data jumlah produksi perusahaan, jumlah unit produksi yang cacat dan data lainnya yang berkaitan dengan aktivitas produksi. Dalam memproses data yang didapatkan, peneliti menggunakan fishbone diagram untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya kecacatan pada aktivitas produksi. Peneliti juga menghitung kerugian yang ditimbulkan untuk menggantikan hasil cetakan yang cacat.
Penelitian ini melakukan pemeriksaan pada aktivitas produksi yang menyebabkan terjadinya kecacatan. Kecacatan yang terjadi di perusahaan rata-rata sebesar 10 persen, sementara tingkat toleransi yang ditetapkan perusahaan ada sebesar 3 persen. Kecacatan yang terjadi di perusahaan disebabkan karena lima faktor, yaitu manusia, mesin, metode, bahan baku, dan lingkungan. Kecacatan yang disebabkan oleh manusia sebesar 30 persen, mesin sebesar 15 persen, metode sebesar 40 persen, bahan baku sebesar 10 persen, dan lingkungan sebesar lima persen. Kecacatan yang terjadi menyebabkan kerugian bagi perusahaan sebesar Rp. 97.505.370 selama Bulan Mei 2020 sampai Oktober 2020. Maka dari itu perusahaan sebaikanya, membatasi jumlah pesanan yang harus diselesaikan dalam satu hari, menginstruksikan karyawan untuk melakukan kesiapan mesin sebelum digunakan, memberikan sanksi yang tegas jika karyawan tidak bekerja dengan baik, dan membuat standar operasi perusahaan untuk masing-masing divisi. Perusahaan juga sebaiknya melakukan pemeriksaan operasional secara rutin untuk meminimalisir tingkat kecacatan yang terjadi di perusahaan.