Analisis beban kerja perawat rawat inap rumah sakit di Kota Bandung pada era Adaptasi Kebiasaan Baru

Show simple item record

dc.contributor.advisor Sukapto, Paulus
dc.contributor.advisor Theresia, Clara
dc.contributor.author Lewerissa, Nichlaus Hizkia Albright
dc.date.accessioned 2021-09-02T02:50:15Z
dc.date.available 2021-09-02T02:50:15Z
dc.date.issued 2020
dc.identifier.other skp40484
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/12259
dc.description 5130 - FTI en_US
dc.description.abstract Beban kerja perawat rawat inap yang tinggi mempengaruhi mutu pelayanan yang paripurna, terutama dalam menyembuhkan pasien saat ini di tengah pandemi COVID-19. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap perawat rawat inap rumah sakit di Kota Bandung pada era adaptasi kebiasaan baru, didapatkan hasil wawancara bahwa saat ini beban kerja yang mereka rasakan sangat tinggi hingga menyebabkan mereka menjadi lebih cepat lelah. Beban kerja yang mereka rasakan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya intensitas aktivitas perawat yang meningkat, jumlah perawat yang bertugas dalam satu shift jaga terbatas, dan rasa tidak aman dan kewaspadaan meningkat saat bekerja ketika harus berhubungan kontak langsung dengan pasien. Beban kerja yang tinggi pada perawat menyebabkan pelayanan kesehatan yang kurang baik dan berdampak terhadap mutu pelayanan rumah sakit dan implementasi keselamatan pasien. Dalam penelitian ini, kelelahan kerja diukur secara subjektif berdasarkan beban kerja dan tingkat kantuk. Sebanyak 275 sampel perawat rawat inap rumah sakit di Kota Bandung telah mengisi kuesioner NASA-TLX dan Karolinska Sleepiness Scale. Hasil penelitian menyatakan rata-rata beban kerja mental pada perawat rawat inap rumah sakit di Kota Bandung pada era adaptasi kebiasaan baru dengan metode NASA-TLX berada pada kategori tinggi – sangat tinggi dengan rentang skor antara 76,93 ± 13,18 sampai dengan 81,36 ± 13,53. Tinggi beban kerja mental pada perawat dipengaruhi oleh faktor jenis rumah sakit tempat perawat bekerja, jenis kelamin, usia, dan status pernikahan perawat. Sedangkan, tingkat kantuk yang dirasakan oleh perawat setelah bekerja berada pada kondisi sangat waspada-waspada walaupun para perawat hanya beristirahat dengan durasi tidur selama 3-7 jam sebelum bekerja. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 5 usulan rekomendasi terhadap pihak manajemen rumah sakit yang berfokus pada sistem shift kerja, sumber daya, dan fasilitas. Serta, 5 usulan rekomendasi terhadap perawat rawat inap untuk menurunkan tingkat beban kerja yang dirasakan oleh perawat rawat inap rumah sakit di Kota Bandung pada era adaptasi kebiasaan baru. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.title Analisis beban kerja perawat rawat inap rumah sakit di Kota Bandung pada era Adaptasi Kebiasaan Baru en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2016610011
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0430126001
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI613#Teknik Industri


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account