Abstract:
Industri tekstil dan garmen merupakan salah satu sektor unggulan Indonesia karena memiliki peran yang strategis dalam perekonomian nasional. Selain sebagai komoditi ekspor Indonesia, sektor ini juga menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang cukup besar. Menurut ketua umum Ikatan Ahli Tekstil Indonesia (IKATSI), Suharno Rusdi, industri tekstil Indonesia tidak kompetitif dan tidak bisa bersaing dengan industri negara-negara lain dikarenakan harga produk tekstil di Indonesia tinggi namun tidak diimbangi dengan kualitas yang baik. Selain itu, kinerja industri ini dinilai kurang maksimal karena mesin produksi yang sudah berumur. Hal ini menyebabkan industri tekstil dan garmen di Indonesia tidak kompetitif dan tidak bisa bersaing dengan negara lain. Apabila hal ini terus menerus dibiarkan maka dapat mengancam kelangsungan hidup dari perusahaan tekstil dan garmen di Indonesia.
Jika auditor meragukan kelangsungan hidup suatu perusahaan maka auditor akan menerbitkan opini audit going concern. Dalam menerbitkan opini ini, terdapat banyak faktor yang dipertimbangan oleh auditor seperti kemungkinan kebangkrutan, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, dan opini audit tahun sebelumnya. Kemungkinan kebangkrutan dapat menunjukkan kondisi perusahaan, apakah perusahaan dalam kondisi sehat atau bahkan diprediksi mengalami kebangkrutan. Selain itu, perusahaan berukuran besar dipercaya dapat terhindar dari ancaman yang dapat membahayakan kelangsungan usahanya. Pertumbuhan perusahaan yang negatif dapat mengindikasikan kinerja perusahaan yang menurun. Sedangkan perusahaan yang menerima opini audit going concern pada tahun sebelumnya cenderung akan kembali menerima opini yang sama pada tahun berjalan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemungkinan kebangkrutan, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, dan opini audit tahun sebelumnya terhadap pemberian opini audit going concern pada perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di BEI tahun 2015-2019. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dan diperoleh 10 perusahaan sampel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah hypothetico deductive method yaitu metode yang digunakan untuk memberikan pendekatan sistematis dalam memecahkan masalah dasar dan manajerial. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis regresi logistik data panel dengan program Eviews versi 11.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel opini audit tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap pemberian opini audit going concern. Sedangkan variabel kemungkinan kebangkrutan, ukuran perusahaan, dan pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap pemberian opini audit going concern. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa model prediksi kebangkrutan, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, dan opini audit tahun sebelumnya secara simultan mempengaruhi pemberian opini audit going concern. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menambahkan variabel lain yang mungkin mempengaruhi pemberian opini audit going concern dan meneliti sektor industri lainnya sehingga dapat memperoleh informasi yang lebih luas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian opini audit going concern.