Abstract:
Dalam menjalankan usaha peternakan ayam petelur, salah satu keputusan yang harus diperhitungkan oleh perusahaan adalah keputusan dalam melakukan regenerasi ayam tua. Regenerasi perlu dilakukan karena parameter produksi pada ayam tua yang nilainya semakin memburuk. Keputusan regenerasi ayam petelur dapat diuraikan menjadi beberapa komponen keputusan, antara lain mencakup penentuan jumlah generasi, selisih antar generasi, dan keputusan afkir. Permasalahan yang dikeluhkan CV X sebagai perusahaan yang bergerak pada bidang peternakan ayam petelur adalah kebijakan regenerasi yang digunakan saat ini dinilai kurang efektif dalam memaksimasi profit. Kurang efektifnya kebijakan yang digunakan saat ini ditandai dengan adanya kapasitas kandang yang belum digunakan secara optimal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dirancang model penentuan kebijakan regenerasi ayam usulan dengan melibatkan faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan dari perusahaan.
Perancangan model penentuan keputusan regenerasi ayam secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 tahap. Perancangan model tahap pertama merupakan formulasi persamaan pemrograman dinamis terhadap parameter produksi dan harga komoditas berdasarkan model umum value iteration. Parameter produksi diestimasi menggunakan metode least square estimation yang didasarkan pada data historis perusahaan. Untuk harga komoditas, digunakan metode peramalan ARIMA. Pada perancangan model penentuan tahap kedua, dilakukan perancangan model simulasi dengan beberapa alternatif usulan kebijakan.
Dari hasil simulasi terhadap beberapa alternatif kebijakan regenerasi, usulan alternatif kebijakan yang menghasilkan keuntungan paling besar adalah kebijakan dengan jumlah generasi 6 generasi ayam dengan selisih umur antar generasinya selama 15 minggu. Dari model simulasi yang dilakukan selama 2 tahun, didapatkan estimasi Net Present Value (NPV) untuk kebijakan perusahaan saat ini sebesar Rp. 1.682.931.255 dengan faktor resiko Conditional Value-at-Risk (CVaR) sebesar -Rp. 5.664.603.605. Sedangkan dengan menggunakan alternatif usulan, didapatkan estimasi NPV sebesar Rp. 2.178.874.044 dengan faktor resiko CVaR sebesar -Rp. 5.214.951.598. Dengan menerapakan alternatif usulan, terjadi peningkatan estimasi NPV sebesar Rp. 495.942.790 dengan penurunan faktor resiko CVaR sebesar Rp. 449.652.007.