Usulan diferensiasi harga listrik nonsubsidi berdasarkan preferensi dan kesediaan membayar konsumen

Show simple item record

dc.contributor.advisor Pratikto, Fransiscus Rian
dc.contributor.author Stephani, Claudy
dc.date.accessioned 2021-09-01T07:17:46Z
dc.date.available 2021-09-01T07:17:46Z
dc.date.issued 2020
dc.identifier.other skp40512
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/12251
dc.description 5158 - FTI en_US
dc.description.abstract Handbook of Energy and Economic Statistic of Indonesia menyatakan bahwa sumber pembangkit listrik berasal dari pembangkit listrik energi fosil sebesar 86% dan energi terbarukan (EBT) sebesar 14%. Kebijakan energi nasional menetapkan target rasio elektrifikasi nasional mendekati 100% pada tahun 2020 dan mencapai 100% untuk tahun selanjutnya. Untuk mencapai target tersebut, diperlukan penambahan 0,56 juta rumah tangga pengguna listrik per tahun dimulai dari tahun 2021-2038. Dilakukan dorongan pemanfaatan sumber energi baru terbarukan (EBT) pada bauran energi pembangkit tenaga listrik sebesar 23% pada tahun 2025. Maka dibutuhkan pendanaan investasi sebesar USD 217 miliar untuk pembangkit listrik pada tahun 2019-2038. Diferensiasi harga merupakan salah satu strategi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Digunakan metode Choice-Based Conjoint (CBC) Analysis untuk mendapatkan diferensiasi harga listrik optimal berdasarkan preferensi dan kesediaan bayar konsumen. Digunakan Hierarchical Bayes (HB) untuk mengestimasi nilai utilitas dan metode Randomized First Choice (RFC) untuk mengetahui nilai Share of Preference. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 3 atribut yang berpengaruh pada diferensiasi harga listrik yaitu sistem pembayaran listrik dengan level atribut sistem pembayaran prabayar dan pascabayar, harga dasar listrik per kWh dengan level kenaikan 10%-60%, sumber pembangkit listrik dengan level atribut energi terbarukan (EBT) dan pembangkit listrik fosil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diferensiasi harga optimal yang terbentuk pada simulasi sebesar Rp. 1.660 untuk harga listrik yang menggunakan sumber energi terbarukan dan Rp. 1620 untuk harga listrik yang bersumber energi listrik fosil dengan total contribution per bulan sebesar Rp. 8.390.219.909.621 dengan asumsi rata-rata penggunaan konsumen sebesar 140 kWh listrik. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.title Usulan diferensiasi harga listrik nonsubsidi berdasarkan preferensi dan kesediaan membayar konsumen en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2016610002
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0429017501
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI613#Teknik Industri


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account