Abstract:
Dengan terjadinya pandemik Covid-19 pada tahun 2020, pemerintah Indonesia mengimplementasikan kebijakan New Normal yang menganjurkan masyarakat untuk menjaga jarak dan menghindari kerumunan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Hal tersebut menjadikan platform e-commerce sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga permintaan melalui platform e-commerce dan toko online meningkat. Hal tersebut tentunya berdampak bagi usaha perlengkapan Ibu dan Anak yang memasarkan produknya secara online. Dalam mengantisipasi adanya peningkatan permintaan, persediaan harus dikelola secara efektif dan efisien, terutama pada perusahaan manufaktur perlengkapan Ibu dan Anak. Oleh karena itu, dibutuhkan pemeriksaan operasional untuk menilai efektivitas dan efisiensi dari kinerja operasi yang dilakukan perusahaan.
Pemeriksaan operasional adalah proses pengumpulan informasi dan pengevaluasian suatu operasi dengan tujuan menilai efektivitas dan efisiensi kinerja dengan menganalisis operasi dan aktivitas yang ada, mengidentifikasi area yang membutuhkan perbaikan positif, dan kemudian menciptakan standar untuk mengukur kinerja dari aktivitas. Hasil akhir dari pemeriksaan operasional adalah rekomendasi yang diberikan oleh peneliti kepada perusahaan. Pemeriksaan operasional dilakukan melalui lima tahap yaitu planning, work programs, field work, development of findings and recommendations, dan reporting. Pemeriksaan operasional ini dilakukan terhadap pengelolaan persediaan. Persediaan sendiri adalah barang-barang yang dimiliki dan disimpan oleh perusahan untuk digunakan dalam proses produksi atau dijual di periode yang akan datang.
Metode penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan data primer dan data sekunder yang dikumpulkan melalui penelitian lapangan dan tinjauan literatur. Pada penelitian lapangan, data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dilakukan secara langsung ke perusahaan. Sedangkan pada tinjauan literatur, data diperoleh melalui sumber lain seperti informasi dari buku dan internet. Objek yang diteliti pada penelitian ini adalah pemeriksaan operasional terhadap pengelolaan persediaan dengan unit analisis penelitian di Baby Loop Bandung.
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat enam temuan kelemahan utama yaitu kebijakan dan prosedur permintaan, pemesanan, dan produksi ulang untuk pengadaan persediaan; kebijakan dan prosedur penerimaan serta penyimpanan persediaan; kebijakan dan prosedur pengeluaran persediaan dari gudang; prosedur pelaksanaan stock opname persediaan; pengelolaan persediaan di gudang dan keadaan gudang; dan proses pencatatan pengelolaan persediaan yang belum memadai. Hal tersebut mengakibatkan: timbulnya opportunity cost berupa hilangnya pendapatan bunga sebesar Rp2.611.361 yang dapat diperoleh perusahaan jika tidak dilakukan pembelian bahan baku kain impor secara berlebihan selama bulan November 2020 sampai dengan bulan Januari 2021; kerugian berupa kain printing setengah jadi yang terbuang karena kesalahan design dan keluarnya biaya tambahan untuk melakukan printing ulang sebesar Rp2.059.000, serta kerugian berupa kain printing setengah jadi yang terbuang karena kecacatan kain dan kesalahan pada mesin printing sebesar Rp2.363.550; kerugian akibat hilangnya barang jadi sebesar Rp8.281.000; kesalahan pencatatan oleh karyawan berupa jumlah nilai persediaan untuk sebagian jenis persediaan yang kebesaran Rp5.696.000 dan untuk sebagian jenis persediaan lainnya yang kekecilan Rp14.859.000. Adapun beberapa saran dari peneliti adalah menghitung minimum stock bahan baku kain impor; memeriksa bahan baku kain pada supplier printing; melakukan stock opname persediaan secara rutin; melaksanakan pemeriksaan operasional secara berkala karena pemeriksaan operasional berperan untuk mengevaluasi pengelolaan persediaan dan memberikan rekomendasi perbaikan agar kegiatan operasi berjalan secara efektif dan efisien.