Abstract:
PT. X merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan peralatan rumah tangga yang terbuat dari plastik. Selama masa beroperasinya, PT. X telah mencatat beberapa kecelakaan kerja yang terjadi pada lantai produksi. Beberapa kecelakaan ini terjadi karena sejauh ini seluruh keputusan berkaitan dengan peraturan, prosedur operasi, serta kebijakan seluruhnya masih berdasarkan pihak manajemen saja, atau dengan kata lain masih menggunakan pendekatan top-down. Akibat dari pendekatan ini adalah terkadang terdapat ketidaksesuaian antara kebijakan yang dibuat dengan kenyataan dilapangannya. Ketidaksesuaian berakibat adanya beberapa aktivitas dalam pekerjaan yang memiliki tingkat bahaya yang tinggi yang beresiko mencelakai pekerjanya.
Dalam penelitian ini terdapat beberapa metode yang akan digunakan. Metode yang pertama adalah kuesioner NOSACQ-50 yang digunakan untuk menilai persepsi pekerja dan manajemen tentang iklim keselamatan kerja pada perusahaan. Metode kedua adalah kuesioner EPPEQ yang digunakan untuk menilai persepsi pekerja akan implementasi Participatory Ergonomics (PE) pada perusahaan. Penilaian keselamatan kerja akan dilakukan dengan menggunakan metode Job Safety Analysis (JSA). Aktivitas pada pekerjaan yang dinilai berbahaya akan dinilai tingkat bahayanya dengan menggunakan penilaian risk score berdasarkan metode William Fine. Penilaian risk score dilakukan untuk menentukan bahaya mana yang paling perlu ditangani terlebih dahulu.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan total 12 aktivitas yang memiliki bahaya dan perlu diperbaiki. Total terdapat 6 buah usulan perbaikan yang didapatkan melalui diskusi dengan pihak manajemen dan operator. Berdasarkan 6 usulan perbaikan dipilih 3 usulan perbaikan yang menjadi fokus utama yaitu Adjustable Trolley, Adjustable Tilting Trolley, dan Flexible Screw Conveyor.