Abstract:
Dalam beberapa tahun terakhir, ekonomi digital di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat. Hal ini juga berlaku pada industri kuliner di Indonesia yang semakin ramai. Saat ini minuman olahan teh dan susu seperti thai tea dan milk tea sedang menjadi tren. Salah satu jenis minuman yang sedang naik daun adalah minuman susu dengan paduan brown sugar dan topping boba. Demam boba memang tengah melanda masyarakat khususnya generasi milenial. Dengan tingginya tingkat permintaan masyarakat perusahaan perlu melakukan pengelolaan kegiatan operasional salah satunya adalah mengenai persediaan.
Kegiatan kontrol terhadap persediaan menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan oleh perusahaan. Apabila persediaan tidak dikontrol dengan baik, maka perusahaan dapat kekurangan bahkan kehabisan persediaan. Kejadian ini dapat menyebabkan perusahaan menjadi tidak dapat melakukan penjualan secara maksimal dan menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Dengan memiliki kontrol yang baik terhadap persediaan, maka perusahaan juga dapat mengontrol untuk meminimalisasi terjadinya kecurangan atas persediaan yang dimiliki oleh perusahaan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi deskriptif. Sumber data yang digunakan merupakan data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan dan studi lapangan. Data dikumpulkan kemudian dilakukan analisis mengenai data tersebut. Dengan analisis yang dilakukan, didapatkan kelemahan atau risiko yang berpotensi terjadi serta dampak dari kelemahan atau risiko tersebut. Dengan adanya risiko kemudian diberikan rekomendasi yang dapat berguna bagi perusahaan. Objek penelitian ini adalah XiBoBa cabang Soekarno Hatta Bandung.
Berdasarkan pemeriksaan operasional yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kebijakan dan prosedur dari pusat yang dimiliki perusahaan dalam aktivitas pengelolaan persediaan masih memiliki kelemahan. Perusahaan sudah mengelola persediaan secara efektif namun belum efisien dan ekonomis. Hal ini ditandai dengan prosedur terkait aktivitas pengelolaan persediaan pada bagian pembelian dan bagian gudang belum memadai, perusahaan belum memiliki alat pengendalian terkait persediaan, dokumen yang digunakan belum memadai, dan belum ada pemisahan fungsi yang baik di perusahaan. Oleh karena itu dilakukan pemeriksaan operasional sebagai bahan evaluasi dan perbaikan berkelanjutan. Sebagai saran dalam mengatasi kebijakan dan prosedur yang belum memadai, diberikan rekomendasi berupa kebijakan dan prosedur tertulis yang dapat digunakan oleh perusahaan. Untuk mengatasi kelemahan pengendalian perusahaan dapat memasang CCTV sebagai alat untuk mengawasi karyawan. Untuk dokumen yang kurang memadai perusahaan dapat menggunakan rekomendasi dokumen untuk mengatasi kelemahan yang ada. Selain itu rekomendasi untuk pemisahan fungsi perusahaan dapat memisahkan fungsi pencatatan, persetujuan, dan yang menjalankan.