Abstract:
Didorong oleh kebutuhan dasar manusia yang terus meningkat setiap hari, situasi memaksa masyarakat untuk melakukan yang terbaik untuk memenuhi kebutuhannya. Sayangnya, keadaan ini membuat masyarakat membenarkan segala cara, baik itu benar atau salah. Sesuai dengan situasi saat ini, perusahaan harus memberikan perhatian ekstra untuk mencegah risiko yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, perusahaan perlu menerapkan pengendalian internal yang dapat mencegah dan melaporkan informasi jika ada karyawan yang melakukan tindakan kecurangan dan pelanggaran. Selain pengendalian yang dilakukan perusahaan, etika karyawan perlu dibangun agar perusahaan dapat menjalankan bisnis yang sesuai dengan tujuan perusahaan.
Whistleblowing system adalah alat yang dapat digunakan untuk mengindikasi tindakan kecurangan. Maka dari itu whistleblowing system menjadi salah satu bagian dari komponen monitoring di internal control. Whistleblowing system merupakan sarana untuk mengelola pengaduan tindakan pelanggaran atau perbuatan melawan hukum atau perbuatan lain yang merugikan perusahaan yang bersifat independen dan rahasia. Penerapan whistleblowing system bertujuan untuk mencapai transparansi, akuntabilitasi, pertanggungjawaban, kemandirian, dan kewajaran yang lebih baik.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode yang dirancang untuk memperoleh informasi yang menjelaskan karakteristik suatu objek (manusia, organisasi, produk, atau brand), peristiwa, atau situasi. Pemahaman studi kepustakaan yang dilanjutkan dengan kuesioner dan dokumentasi perusahaan menjadi teknik pengumpulan data dalam penelitian ini. Unit analisis penelitian ini adalah Bank BJB KC Sukajadi sebagai Bank BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Banten. Berkantor pusat di Bandung dan bergerak di bidang industri perbankan.
Berdasarkan hasil penelitian, Bank BJB KC Sukajadi telah menerapkan Whistleblowing System dengan baik. Dengan demikian, perusahaan ini juga sudah menerapkan salah satu subkomponen pengendalian internal yang baik untuk mencegah kemungkinan timbulnya risiko. Selain itu, penerapan whistleblowing system yang baik juga berhasil meningkatkan perilaku etis karyawan. Sebagai saran, Bank BJB KC Sukajadi dapat meningkatkan sosialisasi adanya whistleblowing system kepada seluruh tingkatan karyawan serta stakeholders lainnya dan mengenai jaminan perlindungan bagi pelapor. Bank BJB KC Sukajadi juga dapat melakukan sosialisasi manfaat whistleblowing system untuk budaya dan tujuan perusahaan.