Pemeriksaan operasional terhadap aktivitas pengelolaan persediaan dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan persediaan di PT. CSK

Abstract

Perusahaan manufaktur beton bertujuan menjual bahan-bahan untuk pembuatan rumah, gedung, jalan dan pembuatan rumah atau gedung dan sejenisnya yang membutuhkan beton. Agar perusahaan manufaktur beton dapat melakukan aktivitas penjualannya dengan lancar maka fungsi operasionalnya harus berjalan secara efektif dan efisien. Dampak bila pengelolaan persediaan tidak dikelola dengan efektif dan efisien, perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan sebaik-baiknya sesuai permintaan pasar pada saat menerima pesanan. Jika terjadi permintaan yang berlebih dari para pelanggan, maka perusahaan tidak dapat menutupi permintaan tersebut dengan persediaan yang tersedia di gudang sehingga para pelanggan merasa tidak dihargai karena kebutuhan pelanggan tidak selalu terpenuhi dan kehilangan loyalitas pelanggan. Pengelolaan persediaan yang tidak baik juga mengakibatkan persediaan berlebih atau kekurangan. Perusahaan manufaktur beton di dalam penelitian ini belum melakukan pemeriksaan operasional dan memiliki beberapa potensi masalah terkait pengelolaan persediaan. Persediaan merupakan hal yang penting di dalam perusahaan manufaktur beton terutama persediaan untuk memproduksi produk beton. Dengan adanya persediaan, fungsi operasional perusahaan manufaktur beton dapat berjalan dengan efektif dan efisien sehingga dibutuhkan pengelolaan persediaan yang efektif dan efisien. Pemeriksaan operasional adalah proses yang menganalisis kegiatan operasional untuk mengindentifikasi area yang membutuhkan perbaikan dan pengembangan. Pemeriksaan operasional diterapkan melalui lima tahap. Lima tahap tersebut adalah planning, work program, fieldwork, development of review finding and recommendation dan reporting. Pengelolaan persediaan adalah aktivitas yang menentukan tingkat dan komposisi persediaan sehingga perusahaan dapat melakukan penjualan dan pembelian persediaan dengan efektif dan efisien. Pemeriksaan operasional mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan pengelolaan persediaan yang tidak efektif dan efisien, sehingga dari hasil pemeriksaan tersebut dapat diberikan rekomendasi agar perusahaan dapat mengelola persediaannya dengan lebih efektif dan efisien. Metode penelitian yang dipakai adalah metode deskriptif. Data primer didapat dari wawancara dan observasi. Data sekunder didapat dari data perusahaan seperti struktur organisasi, job description dan kebijakan serta prosedur pengelolaan persediaan. Teknik pengumpulan data berdasarkan studi lapangan dan studi kepustakaan lalu data yang didapat dianalisis. Objek penelitian ini adalah pemeriksaan operasional terhadap aktivitas pengelolaan persediaan dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan persediaan di PT.CSK Berdasarkan penelitian ini, diketahui pengelolaan persediaan PT.CSK pada tahun 2020 masih kurang berjalan dengan efektif dan efisien karena perusahaan PT.CSK belum pernah melakukan pemeriksaan operasional dan ditemukan potensi terjadinya masalah terhadap pengelolaan persediaan. Temuan potensi masalahnya adalah penempatan persediaan pasir dan suku cadang yang kurang efisien, kebijakan yang kurang efisien terhadap pengelolaan persediaan semen, tidak ada asisten untuk membantu manajer purchasing dan manajer gudang, kebijakan yang kurang efisien terhadap pengelolaan persediaan produk jadi. Rekomendasi untuk potensi masalah ini adalah memiliki membuat satu silo atau lebih untuk meletakan pasir dekat dengan mesin produksi, tidak memproses semua semen sekaligus menjadi semen cair di dalam silo, memiliki asisten untuk manajer purchasing dan manajer gudang persediaan, memisahkan gedung penyimpanan untuk suku cadang ukuran besar dan suku cadang ukuran kecil.