dc.description.abstract |
Menyadari potensi besar yang dimiliki oleh Indonesia sebagai sebuah negara maritim, para presiden yang pernah memimpin negara ini pun menyadari betapa pentingnya sektor kelautan sebagai bagian yang integral bagi identitas bangsa Indonesia. Akan tetapi, impian tersebut belum terwujud dalam kebijakan yang sepenuhnya berfokus pada sektor kemaritiman. Kondisi ini pun akhirnya berubah, sejak hadirnya presiden Indonesia yang ketujuh, Presiden Joko Widodo. Pada Oktober 2014, Joko Widodo secara tegas mengumandangkan visi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia dalam forum internasional KTT Asia Timur ke-9 di Myanmar. Menariknya, fokus kemaritiman ini tidak hanya sekadar dinyatakan melalui peraturan dan perintah belaka, melainkan sampai kepada penciptaan badan khusus dan upaya-upaya lainnya. Alhasil, Jokowi pun menjadi presiden pertama Indonesia yang berhasil mengedepankan sektor kelautan dalam rencana jangka pendek hingga jangka panjang dari masa pemerintahannya. Penelitian ini berupaya untuk mengidentifikasi faktor-faktor dari kepemimpinan Joko Widodo yang menyebabkan terwujudnya konsep Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Secara lebih lanjut, peneliti juga meneliti bagaimana tipe kepemimpinan ini berhasil membawa seluruh jajaran pemerintahannya untuk secara sinergis mewujudkan visi tersebut. Dalam menganalisis, peneliti menggunakan metode big five personality traits yang akan terimplementasi secara merata, yaitu openness to experience, conscientiousness, extraversion, agreeableness, dan neuroticism. Penelitian menunjukkan bahwa latar belakang dari kehidupan Joko Widodo beserta dengan citra politik yang ingin ia hadirkan membentuk pola perilaku politik luar negeri yang visioner dan ambisius. Selain itu, kepribadiannya juga menyumbang peranan yang signifikan bagi perwujudan konsep Poros Maritim Dunia. Adapun, analisis ini juga mengonfirmasi sejumlah progres yang telah berhasil diimplementasikan oleh Joko Widodo beserta dengan jajaran pemerintahannya untuk mewujudnyatakan visi tersebut. |
en_US |