Abstract:
Upaya meningkatkan penggunaan Renminbi secara global dimulai sejak China mengubah exchange rate regime pada Juli 2005 dan Renminbi diakui oleh International Monetary Fund (IMF) sebagai mata uang internasional pada 1 Oktober 2016. Selain itu, hubungan perdagangan antara ASEAN dengan China dapat menyebabkan mata uang ASEAN menjadi sensitif terhadap volatilitas Renminbi. Penelitian ini ingin untuk menemukan pengaruh dari volatilitas USD/RMB terhadap volatilitas mata uang USD/ASEAN-6 sebelum dan sesudah Internasionalisasi Renminbi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah enam mata uang ASEAN (Indonesia Rupiah, Dolar Singapura, Ringgit Malaysia, Baht Thailand, Peso Filipina, Dong Vietnam) terhadap US Dollar dan tiga mata uang Internasional (Poundsterling, Renminbi, dan Euro). Penelitian ini menggunakan metode Panel Least Square di 6 negara ASEAN dari tahun 1998:01-2019:12. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan pengaruh mata uang Renminbi setelah adanya internasionalisasi Renminbi, dimana mata uang Renminbi (CNY) memiliki pengaruh signifikan secara positif. Dengan begitu, internasionalisasi Renminbi memperkuat pengaruh mata uang Renminbi terhadap mata uang USD/ASEAN-6.