Abstract:
Jumlah penduduk yang kian meningkat setiap tahunnya menyebabkan permintaan terhadap rumah menjadi meningkat. Jika permintaan rumah tidak seimbang dengan ketersediaan rumah, maka menyebabkan terjadinya backlog perumahan. Terjadinya backlog, menyebabkan harga rumah melampaui pendapatan yang diterima oleh masyarakat sehingga menyebabkan harga rumah menjadi tidak terjangkau. Sejalan dengan itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah harga rumah disetiap kabupaten dan kota di Pulau Jawa telah terjangkau oleh pendapatan masyarakat. Untuk menjawab tujuan tersebut, penelitian ini melakukan perhitungan indeks keterjangkauan dengan konsep keterjangkauan penghasilan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel permintaan rumah terdapat indeks keterjangkauan yang diolah dengan menggunakan teknik Ordinary Least Squares (OLS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 45 wilayah di Pulau Jawa memiliki indeks keterjangkauan di atas tiga yang mengindikasikan bahwa harga rumah tersebut tidak terjangkau oleh pendapatan masyarakat. Selain itu, hanya jumlah penduduk dan PDRB per – kapita yang berpengaruh secara signifikan terhadap indeks keterjangkauan di Pulau Jawa.