dc.contributor.advisor |
Somantri, Ishak |
|
dc.contributor.author |
Renatha, Gina |
|
dc.date.accessioned |
2021-07-26T06:40:11Z |
|
dc.date.available |
2021-07-26T06:40:11Z |
|
dc.date.issued |
2020 |
|
dc.identifier.other |
skp40180 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/11786 |
|
dc.description |
24004 - FE |
en_US |
dc.description.abstract |
Undang Undang Dasar Negara menyatakan tanah Papua seharunya memiliki empat
provinsi namun hingga saat hanya memiliki dua provinsi. Pada tahun 2018 pemerintah
Indonesia berencana melakukan pemekaran wilayah di Provinsi Papua dengan
membentuk provinsi baru yaitu Provinsi Papua Selatan. Dalam jangka panjang Provinsi
Papua Selatan perlu mengetahui kabupaten mana yang paling tepat untuk dijadikan
sebagai pusat pertumbuhan dan apakah daerah pusat pertumbuhan dapat membantu
pemerataan wilayah di Provinsi Papua Selatan. Hasil penelitian dengan menggunakan
pendekatan Skalogram, dan Indeks Sentralisasi Kabupaten Merauke merupakan
kabupaten yang dapat dijadikan pusat pertumbuhan dengan kelengkapan fasilitas
tertinggi dan nilai indeks sentralisasi tertinggi. Namun, jika diaplikasikan dalam central
place theory, Kabupaten Boven Digoel lebih menguntungkan dalam segi letak
geografis jika dijadikan sebagai pusat pertumbuhan. |
en_US |
dc.language.iso |
Indonesia |
en_US |
dc.publisher |
Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi - UNPAR |
en_US |
dc.subject |
Pemekaran Wilayah |
en_US |
dc.subject |
Pusat Pertumbuhan |
en_US |
dc.subject |
central palace theory |
en_US |
dc.title |
Analisis pusat pertumbuhan dan pemerataan terhadap rencana pembentukan Provinsi Papua Selatan |
en_US |
dc.type |
Undergraduate Theses |
en_US |
dc.identifier.nim/npm |
NPM2016110011 |
|
dc.identifier.nidn/nidk |
NIDN0428047901 |
|
dc.identifier.kodeprodi |
KODEPRODI602#Ekonomi Pembangunan |
|