Abstract:
Permasalahan UMKM yang banyak terjadi saat ini di Indonesia adalah permasalahan modal untuk mengembangkan UMKM itu sendiri. Permodalan yang kecil membuat UMKM hanya mampu bertahan di pangsa pasar yang kecil. Selain modal yang kecil, UMKM terkendala oleh masalah pemasaran, di mana ujung tombak dari sebuah bisnis adalah pemasaran. Selain itu permasalahan lainnya adalah distribusi barang. Kurangnya channel untuk perdistribusian barang juga menjadi tantangan bagi pelaku UMKM. Adapun masalah bagian keuangan yaitu pembukuan yang masih manual. Kesulitan dalam memperhitungkan omset, laba kotor sampai dengan laba bersih karena pembukuan yang masih manual seringkali menghambat UMKM untuk bisa mengembangkan UMKM itu sendiri. Masih banyak pelaku UMKM yang belum menyadari pentingnya pencatatan keuangan dan pembukuan yang rapih. Padahal, dengan adanya pembukuan pelaku usaha bisa mengetahui sehat atau tidaknya usaha mereka.
Perusahaan menengah menjadi subjek pada penelitian ini. Perusahaan menengah diharapkan mempunyai laporan keuangan untuk menganalisis kinerja keuangan sehingga dapat memberikan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, kinerja perusahaan, dan arus kas perusahaan yang berguna bagi pengguna laporan keuangan untuk pengambilan keputusan serta pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Pengaruh Latar Belakang Pendidikan terhadap Pencatatan Keuangan pada Perusahaan Menengah, (2) Pengaruh Pemahaman Akuntansi terhadap Pencatatan Keuangan pada Perusahaan Menengah, (3) Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Pencatatan Keuangan pada Perusahaan Menengah (4) Pengaruh Latar Belakang Pendidikan, Pemahaman Akuntansi dan Ukuran Perusahaan terhadap Pencatatan Keuangan pada Perusahaan Menengah.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa, variabel yang berpengaruh positif adalah latar belakang pendidikan dan pemahaman akuntansi, sedangkan ukuran perusahaan tidak dapat dibuktikan pengaruhnya terhadap pencatatan keuangan pada perusahaan menengah.