Abstract:
Perusahaan konstruksi di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, salah satunya ketika Presiden R.I. yang memiliki program ingin menyatukan seluruh wilayah di Indonesia. Namun sektor konstruksi ini memiliki tantangan mengenai kualitas dan kuantitasnya terhadap pertanggung jawaban produk. Salah satu dampak negatif yang nyata dari proyek konstruksi adalah lahan monas dimana semua tanaman ditebang untuk dilakukan renovasi, akan tetapi keputusan tersebut berdampak pada kurangnya resapan air didaerah tersebut dan menyebabkan banjir.
Aktivitas CSR yang dilakukan perusahaan dirangkum dalam laporan keberlanjutan yang mengacu pada guidelines bernama GRI Standards. Aktivitas CSR dalam laporan keberlanjutan perlu disesuaikan dengan guidelines tersebut untuk menjadi patokan seberapa besar tingkat pengungkapan aktivitas CSR yang dilakukan dan melihat tingkat kesesuaian pengungkapan aktivitas CSR terhadap poin-poin yang ada pada GRI Standards. Aktivitas CSR yang dilakukan perusahaan perlu dikaitkan dengan topik material yang sudah ditentukan perusahaan untuk menjadi tolak ukur konsistensi perusahaan dalam merealisasikan topik material perusahaan dan dikaitkan dengan 17 tujuan SDG’s yang sedang dikembangkan sendiri oleh pemerintah Indonesia untuk dicapai oleh seluruh sektor industri
Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian studi deskriptif. Aktivitas CSR yang ada dikelompokkan berdasarkan programnya satu per satu, dibagi berdasarkan 3 sektor (ekonomi, sosial, lingkungan), lalu dianalisis berdasarkan topik material perusahaan, SDG’s, dan GRI Standards. Objek dari penelitian ini adalah aktivitas CSR yang dilakukan oleh: (1) Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI); (2) bergerak di sektor konstruksi; (3) perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN); (4)telah menerbitkan laporan keberlanjutan pada tahun 2018; (5) menggunakan GRI standards sebagai ketentuan yang diwajibkan pada tahun 2018.Perusahaan-perusahaan tersebut adalah PT Adhi Karya Tbk, PT Pembangunan Perumahan (Persero),PT Waskita Karya Tbk, PT Wijaya Karya Tbk.
Berdasarkan hasil analisis, maka : (1) Seluruh topik material yang ditentukan tiap perusahaan terealisasikan dengan baik dan menjadi aktivitas CSR perusahaan (100%); (2) Rata-rata keseluruhan aktivitas CSR yang dilakukan tiap perusahaan sudah berkonstribusi dalam mencapai 76.64% dari total 17 SDG’s. Aktivitas CSR paling banyak berkontribusi terhadap SDG’s ke-8 dan paling sedikit berkontribusi terhadap SDG’s ke-2 dan 17; (3) Rata- rata aktivitas CSR yang tidak sesuai dengan GRI Standards adalah 5 % yang menandakan bahwa angka tersebut tidak material karena dilihat dari total jumlah aktivitas CSR sebesar 102 (total seluruh aktivitas CSR keempat perusahaan), dan perusahaan-perusahaan tersebut juga sudah lebih berinisiatif dalam menjalankan aktivitas CSR diluar dari topik material yang telah ditentukan perusahaan. Saran yang dapat diberikan untuk perusahaan sebaiknya mengungkapkan setiap aktivitas CSR sesuai dengan GRI Standards, sesuai dengan topik material agar pelaksanaannya konsisten dan alokasi sumber dayanya sesuai dengan prioritas yang ditentukan melalui topik material, serta mendukung pencapaian terhadap seluruh tujuan SDG’s