Abstract:
Profitabilitas perusahaan merupakan salah satu hal penting yang memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap keberlangsungan hidup (going concern) perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat beberapa kebijakan yang perlu dibuat oleh perusahaan. Salah satunya adalah terkait dengan struktur modal perusahaan, apakah struktur pendanaan perusahaan lebih besar dibiayai oleh utang atau saham. Menjaga perbandingan struktur modal perusahaan merupakan salah satu perhatian utama perusahaan, karena hal tersebut dapat berpengaruh terhadap tingkat likuiditas dan solvabilitas perusahaan. Rasio likuiditas dan solvabilitas perusahaan dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan. Selain mengenai struktur modal, perusahaan juga perlu memperhatikan apakah modal yang dimiliki perusahaan saat ini telah digunakan secara maksimal. Hal tersebut dapat dinilai dengan melihat kinerja perusahaan dalam memanfaatkan aset yang dimilikinya. Kemampuan perusahaan dalam mengelola aset tersebut dapat berpengaruh juga terhadap tingkat profitabilitas perusahaan.
Struktur modal perusahaan memiliki pengaruh terhadap laba perusahaan. Ketika utang perusahaan meningkat, maka akan menyebabkan kewajiban pembayaran bunga perusahaan menjadi meningkat. Hal tersebut meningkatkan biaya yang dapat menurunkan laba perusahaan. Sedangkan ketika perusahaan meningkatkan modal dengan saham, maka akan menimbulkan dividen. Namun berbeda dengan bunga, dividen bukan biaya yang menjadi kewajiban perusahaan, sehingga tidak mengurangi laba perusahaan. Namun belum tentu peningkatan utang akan menurunkan laba perusahaan. Hal ini juga berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan dana yang dimilikinya. Ketika kemampuan dalam memanfaatkan dana yang dimilikinya semakin baik, maka akan berdampak pada peningkatan laba perusahaan. Peningkatan laba tersebut dapat menutupi peningkatan biaya bunga yang muncul akibat peningkatan utang perusahaan. Begitu pun sebaliknya apabila utang perusahaan menurun, namun kemampuan perusahaan dalam mengelola dananya juga menurun, maka akan tetap menyebabkan laba perusahaan menurun. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh rasio likuiditas, solvabilitas, dan aktivitas terhadap profitabilitas perusahaan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah hypothetico-deductive method. Metode ini merupakan metode yang sering digunakan dalam penelitian ilmiah dan memberikan pendekatan yang berguna dan sistematis dalam memecahkan masalah dasar dan manajerial. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal. Penelitian kausal menguji apakah satu variabel dapat menyebabkan perubahan terhadap variabel lainnya. Populasi penelitian ini adalah perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) sebanyak 10 perusahaan. Sampel penelitian berjumlah 7 perusahaan yang dipilih melalui purposive sampling. Data yang digunakan adalah data sekunder perusahaan yang diperoleh dari BEI (Bursa Efek Indonesia) dalam periode 2014-2018. Penelitian ini menggunakan analisis data regresi linear data panel.
Hasil penelitian ini adalah rasio likuiditas yang dicerminkan oleh current ratio, rasio solvabilitas yang dicerminkan oleh debt to equity ratio, dan rasio aktivitas yang dicerminkan oleh total asset turnover ratio secara simultan berpengaruh signifikan yaitu menyumbang 97,29% terhadap tingkat profitabilitas yang dicerminkan melalui return on assets ratio, sedangkan 2,71% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. Sedangkan secara parsial hanya rasio likuiditas dan rasio aktivitas yang berpengaruh signifikan terhadap tingkat profitabilitas. Rasio solvabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat profitabilitas.