Abstract:
Perkembangan perusahaan dari seluruh industri semakin berkompetitif antara yang satu dengan yang lainnya, maka perusahaan membutuhkan nilai yang lebih yaitu citra yang baik dan positif yang didapat dari masyarakat. Pada perindustrian di Indonesia, salah satu industri yang menjadi andalan adalah industri farmasi. Meningkatnya jumlah produksi akan meningkatkan jumlah produksi limbah yang akan dibuang ke lingkungan. Pemerintah Indonesia telah mewajibkan perusahaan melaporkan kinerja keberlanjutan dalam bentuk Laporan Keberlanjutan. Dalam pelaporannya, baik isi dan kualitas dari laporan keberlanjutan yang diterbitkan harus sesuai dengan persyaratan pelaporan yaitu pada pedoman yaitu Global Reporting Innitiative (GRI) Standards. Dengan demikian, penilaian dari isi dan kualitas pelaporan yang sesuai dengan pedoman yang ada, menunjukkan komitmen perusahaan industri farmasi terhadap pembangunan keberlanjutan.
Laporan keberlanjutan merupakan realisasi dari praktek pengukuran dan upaya akuntabilitas dari kinerja sebuah perusahaan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan kepada stakeholder internal maupun eksternal. Panduan yang digunakan dalam penyusunan laporan keberlanjutan suatu perusahaan yang digunakan sebagai gambaran awal yaitu GRI Standards. Terdapat dua prinsip pelaporan yaitu isi dan kualitas. Setiap prinsip terdiri dari persyaratan dan panduan tentang bagaimana menerapkan prinsip termasuk pengujian.
Penelitian dilakukan dengan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan data yang menggambarkan topik yang menarik. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa laporan keberlanjutan dari PT. Kalbe Farma Tbk., PT. Phapros Tbk., PT. Merck Tbk., dan PT. Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk. Objek penelitian adalah isi dan kualitas laporan keberlanjutan tahun 2018 pada perusahaan industri farmasi.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, pemenuhan prinsip isi pelaporan telah sebagian besar perusahaan sudah melakukannya dengan baik tetapi dari pemenuhan prinsip kualitas pelaporan menghasilkan bahwa prinsip reliability dan clarity masih rendah bagi keempat perusahaan. Maka diperoleh hasil penilaian akhir yaitu, PT. Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk menunjukkan penilaian tertinggi pada kesesuaian dengan prinsip isi dan kualitas pelaporan. Hal ini sejalan dengan hasil tertinggi pada penilaian persyaratan pada pengungkapan GRI. Kemudian PT. Kalbe Farma Tbk. dan PT. Phapros Tbk. yang sudah memenuhi sebagian besar prinsip pelaporan dan pengungkapan GRI, sedangkan PT. Merck Tbk. yang belum memenuhi sebagian dari prinsip pelaporan dan pengungkapan GRI. Oleh karena itu, sebaiknya perusahaan menyajikan pengungkapan informasi kinerja keberlanjutannya sesuai dengan persyaratan pada GRI Standards untuk membantu para pengguna laporan keberlanjutan untuk melihat dan menilai kinerja keberlanjutan perusahaan dengan data yang lengkap. Selain itu, perusahaan juga sebaiknya lebih memahami dan mempelajari lebih lanjut mengenai prinsip kualitas dari laporan keberlanjutan. Hal ini penting bagi perusahaan karena kualitas dari laporan keberlanjutan memungkinkan para pemangku kepentingan untuk membuat penilaian yang valid dan untuk mengambil tindakan yang tepat.